SURVEI DAN SEBARAN PENYAKIT KERDIL PADA PISANG DI KABUPATEN REJANG LEBONG

br Sitohang, Enjellina and Mimi, Sutrawati and Sempurna, Br. Ginting (2025) SURVEI DAN SEBARAN PENYAKIT KERDIL PADA PISANG DI KABUPATEN REJANG LEBONG. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Skripsi Enjellina br Sitohang - Enjelina Sitohang (1).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Banana Bunchy Top Virus (BBTV) adalah salah satu virus paling merusak yang
menyerang tanaman pisang di berbagai wilayah tropis dan subtropis. Penyakit yang
disebabkan oleh BBTV dikenal sebagai penyakit kerdil pisang, yang dapat mengakibatkan
penurunan produktivitas tanaman secara signifikan. Virus ini ditularkan oleh serangga
vektor berupa kutu daun, yaitu Pentalonia nigronervosa dan dapat tertular melalui
penggunaan bahan tanaman yang terinfeksi, seperti bibit pisang dan anakan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan penyakit kerdil pisang yang disebabkan oleh
BBTV di lima kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, yakni Curup, Curup Timur, Curup
Selatan, Selapu Rejang, dan Curup Utara. Pengamatan difokuskan pada tanaman pisang
yang menunjukkan gejala khas infeksi BBTV, seperti tulang daun menonjol, daun
mengkerut, menyempit, dan tanaman menjadi kerdil. Selain itu, dilakukan pengamatan
terhadap vektor P. nigronervosa pada tanaman pisang di lapangan.
Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa insidensi penyakit tertinggi ditemukan di
Desa Perbo, Kecamatan Curup Utara, dengan tingkat insidensi 75% dan keparahan penyakit
sebesar 55,5%. Sebaliknya, insidensi terendah tercatat di Desa Jalan Baru, Kecamatan
Curup, dengan tingkat insidensi 25% dan keparahan 16,6%. Penelitian ini juga mengungkap
bahwa varietas pisang Jantan lebih rentan terhadap infeksi BBTV. Penelitian ini menegaskan
bahwa pengendalian penyakit kerdil pisang memerlukan pendekatan terpadu.Deteksi BBTV
dilakukan melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan primer
spesifik BBTV yaitu BBTV CP1/R (FCCCGGGAGAT ACTTCACTGGGCTATGATT)
CP1/F (RCCCGGGCTTCACCTTGCACACCAACAGC AT) dengan terget produk ±1083
bp Sebelum proses amplifikasi, kualitas dan konsentrasi DNA diuji menggunakan
Nanodrop. Konsentrasi DNA ideal untuk tahap selanjutnya harus lebih dari 50 ng/µl, dan
jika di atas 150 ng/µl, perlu dilakukan pengenceran. Rasio A260/A280 mengukur kemurnian
DNA, dengan rasio 1.8-2.0 menunjukkan kemurnian baik, rasio di bawah 1.8 menandakan
kontaminasi protein atau fenol, dan di atas 2.0 menandakan kontaminasi RNA. Sedangkan
rasio A260/A230 yang ideal berkisar antara 2.0-2.2. Hasil PCR menunjukkan bahwa dari 15
sampel yang diuji, 8 di antaranya positif BBTV. Sampel positif ditemukan di beberapa desa
seperti Karang Jaya, Air Meles Bawah, Talang Ulu, Tunas Harapan, Desa Pahlawan, Perbo,
Desa Teladan dan Suka Marga sementara semua sampel dari desa di Kecamatan Curup
menunjukkan hasil negatif.
(Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 24 Sep 2025 01:15
Last Modified: 24 Sep 2025 01:15
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25936

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200