REVITALISASI BAHASA DAN INTERNALISASI BUDAYA ENGGANO KEPADA GENERASI MUDA MELALUI DIGITALISASI

studi kasus terpancang (bounded case study) untuk mengkaji peran digitalisasi dalam revitalisasi bahasa dan budaya Enggano di kalangan generasi muda. Studi ini dibatasi secara kontekstual pada komunitas tertentu yang aktif memanfaatkan media digital, termasuk media sosial, platform pembelajaran daring, dan kamus digital, sebagai sarana pewarisan nilai budaya dan identitas etnis Enggano. Pendekatan ini memungkinkan analisis mendalam terhadap dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam konteks digital, serta bagaimana internalisasi budaya berlangsung secara kreatif dan sesuai dengan pola komunikasi generasi digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi membuka peluang besar untuk meningkatkan visibilitas budaya Enggano dari tingkat lokal hingga global. Konten budaya berupa video, musik, dan narasi visual mampu memperkuat komunikasi lintas budaya sekaligus menumbuhkan kebanggaan identitas lokal. Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan akses teknologi di wilayah terpencil dan potensi pengaruh budaya global yang mengikis nilai lokal.Fenomena hibriditas budaya juga terlihat, di mana generasi muda memadukan unsur tradisional dan global dalam ekspresi budaya mereka. Secara keseluruhan, digitalisasi terbukti menjadi strategi komunikasi budaya yang efektif dalam membangun, merawat, dan memperkuat identitas masyarakat Enggano di era
digital.
Kata Kunci: Revitalisasi Bahasa Enggano, Internalisasi Budaya, Digitalisasi,
Hibriditas Budaya, Identitas Budaya.