INDUKSI RESISTENSI CENDAWAN ENDOFIT Beauveria bassiana (Balsamo) PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merryl) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUTU PUTIH (Ferrisia dasylirii Cockerell)

Br Sembiring, Gresya Enda Loena and Dwinardi, Apriyanto and Nadrawati, Nadrawati (2025) INDUKSI RESISTENSI CENDAWAN ENDOFIT Beauveria bassiana (Balsamo) PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merryl) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUTU PUTIH (Ferrisia dasylirii Cockerell). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_GRESYA_SIDANG done acc cd - Gresya sembiring.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merryl) merupakan salah satu komoditas utama
andalan nasional dan menjadi diversifikasi dalam ketahanan pangan. Adanya penurunan
produktivitas kedelai dapat dipengaruhi oleh Organisme Penganggu Tanaman. Salah satu
spesies hama yang menyerang tanaman kedelai adalah kutu putih Ferrisia dasylirii
Cockerell. F. dasylirii merupakan spesies serangga hama yang bersifat polifag dan hidup
pada 57 spesies tanaman inang dalam 28 famili. Upaya pengendalian yang masih
diandalkan petani saat ini yaitu insektisida kimia. Namun, hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan lingkungan dan biaya produktivitas yang tinggi. Pengembangan pengendalian
ramah lingkungan, dapat dilakukan dengan memanfaatkan cendawan endofit Beauvaria
bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dari ketiga metode
inokulasi B. bassiana sebagai endofit mengendalikan populasi F. dasylirii.
Penelitian ini terdiri dari tiga kali percobaan. Isolat yang digunakan adalah koleksi
Laboratorium Hayati Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
Variabel pengamatan yang dilakukan adalah tinggi tanaman, populasi F. dasylirii, jumlah
daun, luas daun trifoliat, panjang akar, jumlah cabang akar, bobot basah, dan bobot kering
tanaman. Data dianalisis menggunakan analisis varian, simpangan baku dan standar deviasi
dengan menggunakan excel. Jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan, maka
dilakukan uji lanjut Uji BNT pada taraf 5%. Inokulasi konidia dilakukan tiga metode yang
berbeda sebagai perlakuan, yaitu metode perendaman benih (P1) dengan suspensi konidia,
inokulasi dengan metode penyemprotan pada daun (P2), dan metode penyiraman pada
media tanam (P3). Tanaman yang digunakan adalah kedelai varietas Devatra 2, yang
ditanam secara tunggal dalam polybag. Aplikasi cendawan endofit dilakukan pada tanaman
14 hari setelah tanam (HST) dengan kerapatan konidia 108
/ml sebanyak 10 ml/tanaman.
Infestasi F. dasylirii sebanyak 5 serangga per unit percobaan pada umur 7 hari setelah
inokulasi (HSI) tanaman kedelai. Pengamatan populasi F. dasylirii dengan menghitung
jumlahnya langsung pada tanaman setiap 3 hari sekali sampai umur tanaman 1,5 bulan.
Pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun trifoliat dilakukan setiap minggu,
sedangkan pengamatan panjang akar, jumlah cabang akar, bobot basah dan bobot kering
tanaman dilakukan pada akhir tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
efektivitas tiga metode inokulasi B. bassiana sebagai endofit untuk mengendalikan
populasi kutu putih F. dasylirii pada tanaman kedelai.
Hasil induksi ketahanan dari ketiga percobaan, menunjukkan bahwa populasi F.
dasylirii secara umum lebih rendah pada tanaman yang diinokulasi dengan cendawan
endofit, membuktikan bahwa `B. bassiana meningkatkan ketahanan tanaman kedelai
terhadap kutu putih. Ketahanan induksi tersebut melemah 2 minggu setelah infestasi kutu
putih atau 3 minggu setelah inokulasi B. bassiana (Gambar 3). Inokulasi cendawan endofit
B. bassiana mampu menurunkan populasi F. dasylirii secara signifikan, dengan penurunan
tertinggi sebesar 59,3% dengan metode aplikasi penyemprotan daun. Hal ini
mengindikasikan cendawan endofit mampu meningkatkan ketahanan tanaman. Inokulasi B.
bassiana juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman pada variabel tinggi tanaman
sebesar 27,9 - 75,7%. Variabel pertumbuhan tanaman pada umumnya tidak berbeda nyata
antara tanaman kontrol dengan tanaman yang diinokulasi dengan cendawan endofit B.
bassiana, akan tetapi cenderung lebih tinggi pada tanaman yang diinokulasi dengan B.
bassiana.
Program Studi Proteksi tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 24 Sep 2025 02:10
Last Modified: 24 Sep 2025 02:10
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/25965

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200