FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KONSUMSI DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP BAHAN PANGAN HEWANI DI KABUPATEN KEPAHIANG

Pangan hewani merupakan sumber protein utama yang berperan penting dalam
pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Kabupaten Kepahiang memiliki potensi besar
dalam produksi dan konsumsi pangan hewani, namun pola konsumsi dan permintaan
rumah tangga terhadap bahan pangan hewani masih dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti ekonomi, sosial, dan demografi. Ketidakseimbangan konsumsi pangan hewani
dapat berdampak pada kualitas gizi masyarakat serta berkontribusi terhadap masalah
kesehatan seperti stunting. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pola konsumsi dan permintaan rumah tangga terhadap pangan
hewani di Kabupaten Kepahiang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor ekonomi dan sosialdemografi yang mempengaruhi konsumsi dan permintaan rumah tangga terhadap
komoditas pangan hewani, seperti daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan ikan.
Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung elastisitas harga dan pendapatan
guna memahami bagaimana perubahan harga dan pendapatan mempengaruhi pola
konsumsi masyarakat.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari hasil Survei
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023. Analisis data dilakukan dengan
pendekatan model Linear Approximate Almost Ideal Demand System (LA-AIDS)
untuk mengestimasi permintaan dan elastisitas harga serta pendapatan. Selain itu,
faktor sosial-demografi seperti usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan
wilayah tempat tinggal juga dianalisis untuk melihat pengaruhnya terhadap pola
konsumsi pangan hewani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, pendapatan, serta faktor sosialdemografi memiliki pengaruh signifikan terhadap pola konsumsi pangan hewani.
Komoditas seperti ikan dan telur cenderung lebih elastis dibandingkan dengan daging
sapi dan susu, yang berarti perubahan harga lebih mempengaruhi konsumsi ikan dan
telur. Sementara itu, pendapatan rumah tangga juga berperan dalam menentukan
tingkat konsumsi, di mana peningkatan pendapatan cenderung meningkatkan
konsumsi daging sapi dan susu. Faktor lain seperti pendidikan ibu dan jumlah anggota
keluarga juga berkontribusi dalam menentukan preferensi konsumsi pangan hewani di
Kabupaten Kepahiang.
Saran yang dapat disampaikan terkait hasil penelitian yang didapatkan
menyimpulkan perlu adanya keterlibatan pemerintah terkait kebijakan strategis untuk
penganekaragaman konsumsi pangan dan menjamin pasokan komoditi pangan
heewani lokal.
Kata kunci: Pola Konsumsi Pangan Hewani, Elastisitas Permintaan, LA-AIDS,
Faktor Sosial-Ekonomi.