PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH KONSUMEN MELALUI OVER KREDIT DI BAWAH TANGAN TANPA SEPENGETAHUAN DARI PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) DI KABUPATEN KEPAHIANG

Fenomena over kredit oleh konsumen PT. Federal International Finance (FIF) di
Kabupaten Kepahiang tanpa persetujuan tertulis dari kreditur menjadi
permasalahan utama dalam penelitian ini. Over kredit adalah pengalihan objek
pembiayaan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan kreditur, yang bertentangan
ketentuan hukum, sehingga menimbulkan kerugian materiel dan administratif bagi
kreditur serta meningkatkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan).
Penelitian ini menggunakan metode hukum empiris dengan pendekatan
sosiologis, dengan data diperoleh melalui wawancara terhadap lima konsumen,
lima pihak ketiga penerima over kredit, dan pihak internal PT. FIF. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penyebab over kredit antara lain ketidakmampuan
membayar angsuran akibat penghasilan tidak tetap, kebutuhan mendesak,
pemutusan hubungan kerja, serta kurangnya pemahaman debitur tentang
mekanisme pengalihan angsuran yang sah. Konsumen cenderung memilih jalur
informal karena prosedur resmi dianggap rumit dan berisiko ditolak. Perbuatan
melawan hukum dalam praktik ini dilakukan oleh pihak ketiga sebagai penerima
over kredit karena tidak memiliki hubungan hukum dengan kreditur dan telah
melanggar ketentuan hukum. Akibat hukumnya, debitur tetap bertanggung jawab
secara perdata atas angsuran, sedangkan PT. FIF menyelesaikan persoalan secara
bertahap melalui musyawarah, peringatan, hingga eksekusi objek pembiayaan.
Kata Kunci : Perbuatan Melawan Hukum, Over Kredit, Perjanjian Pembiayaan
Konsumen