GIOVANNI IHZA, REVYANDSYACH and Sudirman, Sitepu and Ria, Anggraeni Utami (2025) IMPLEMENTASI DIVERSI DALAM TINDAK PIDANA KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI WILAYAH HUKUM KOTA BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPS_GIOVANNI IHZA R_B1A019079 HAL CETAK TIMBUL_compressed - Giovanni Ihza.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Anak seringkali menjadi pihak yang berkonflik dengan hukum. Adapun
perlindungan hukum anak yang berkonflik dengan hukum diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi diversi dalam tindak
pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Kota Bengkulu dan
untuk mengetahui apa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
penerapan diversi terhadap pelaku tindak pidana anak di wilayah hukum Kota
Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris. Adapun
hasil penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Implementasi diversi dalam
tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Kota
Bengkulu dilaksanakan pada tingkat penyidikan terhadap anak yang berkonflik
dengan hukum, sebagai bentuk pelaksanaan keadilan restoratif sesuai amanat
Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA). Faktor pendukung
dan penghambat dalam implementasi diversi tindak pidana kekerasan yang
dilakukan oleh anak di wilayah hukum Kota Bengkulu. a.Faktor pendukungnya
yaitu: 1)Keterlibatan tokoh masyarakat 2) Landasan hukum yang kuat
3)Komunikasi yang baik antara Penyidik, Jaksa, dan Hakim mempercepat proses
diversi dan memastikan semua pihak memahami peran masing-masing. b.Faktor
penghambatnya yaitu : 1)Kurangnya kesadaran masyarakat, penolakan dari pihak
korban dan masalah teknis dalam koordinasi. 2)Sulitnya mempertemukan pihak
pelaku dan korban dalam waktu yang sama menghambat pelaksanaan mediasi
diversi. 3)Permintaan ganti rugi dari korban terlalu besar sehingga keluarga
pelaku anak tidak sanggup membayar serta tidak berhasil diversi dan sebagian
aparat penegak hukum belum memahami secara mendalam proses diversi,
sehingga implementasinya tidak selalu efektif. Saran kepda penegak hukum untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya diversi, perlu dilakukan
program sosialisasi yang lebih intensif
Kata Kunci: Anak, Diversi, Kekeransan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 03:54 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 03:54 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26040 |