PELAKSANAAN PEMUSNAHAN BARANG BUKTI NARKOTIKA OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI BENGKULU

Berdasarkan SOP pemusnahan narkotika, prekursor narkotika, dan bahan
kimia lainnya lokasi pemusnahan narkotika harus jauh dari pemukiman
penduduk, instalasi listrik/sumber daya alam hutan lindung, faktanya pemusnahan
narkotika oleh BNNP Bengkulu dekat dengan lingkungan warga yaitu di kantor
BNNP Bengkulu. Setelah penetapan status barang bukti Narkotika oleh Kepala
Kejaksaan Negeri yang menyatakan narkotika tersebut harus dimusnahkan, maka
harus dimusnahkan seluruhnya selambat-lambatnya 7x24 jam setelah ketetapan
status barang bukti diterbitkan. Namun fakta di lapangan barang bukti narkotika
tidak langsung dimusnahkan oleh BNNP Bengkulu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemusnahan barang bukti narkotika
yang dilakukan oleh BNNP Bengkulu dan apa faktor penghambat dalam
pelaksanaan pemusnahan barang bukti narkotika yang dilakukan oleh BNN
provinsi Bengkulu. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris
dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terhadap staff
pemberantasan BNNP Bengkulu, Penyidik BNNP Bengkulu, Jaksa yang
menangani kasus, dan tersangka tindak pidana narkotika. Penelitian ini
menunjukkan pelaksanaan pemusnahan yang dilakukan BNNP Bengkulu tidak
sesuai dengan aturan yang ada berkaitan dengan waktu dan kriteria pemusnahan
bahan berbahaya. BNNP Bengkulu dalam pelaksanaan pemusnahan barang bukti
narkotika mengalami kendala dikarenakan faktor penghambat berupa
keterbatasan sumber daya manusia BNNP, barang bukti dengan jumlah terlalu
sedikit, kepala instansi yang berhalangan hadir, dan keberadaan masyarakat.
Kata Kunci : Barang Bukti, Narkotika, Pemusnahan