PERAN SIFAT FISIK TANAH PADA PERTUMBUHAN PISANG BARANGAN (Musa acuminata Linn.) DI INCEPTISOL

Sifat fisik tanah merupakan faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan dan
produktivitas tanaman, terutama pada komoditas hortikultura seperti pisang. Pisang
barangan (Musa acuminata Linn) merupakan salah satu varietas unggulan yang banyak
dibudidayakan di Kabupaten Seluma, namun pertumbuhannya sering terhambat oleh
kondisi tanah yang kurang mendukung, terutama pada jenis tanah Inceptisol. Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan hambatan pertumbuhan pisang barangan (Musa
acuminata Linn) pada tanah Inceptisols di Kabupaten Seluma.
Penelitian ini dilakukan pada Maret–Mei 2024 di perkebunan pisang barangan
umur 18 bulan di Kabupaten Seluma, dengan analisis di Laboratorium Ilmu Tanah
Universitas Bengkulu. Penelitian bertujuan mengkaji pertumbuhan pisang pada dua
metode pengolahan tanah: diolah (P1) dan tidak diolah (P2). Sampel tanah diambil pada
kedalaman 0–15 cm dan 15–30 cm. Data dianalisis menggunakan ANAVA 5%,
dilanjutkan DMRT jika berbeda nyata. Uji t digunakan untuk membandingkan
parameter tanaman antar perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan tanah berpengaruh
nyata terhadap sifat fisik tanah, khususnya berat volume dan stabilitas agregat. Tanah
tanpa olah cenderung memiliki porositas total yang lebih tinggi dan agregat yang lebih
stabil dibandingkan tanah yang diolah dengan alat berat. Dari segi kedalaman, hanya
kekerasan tanah yang menunjukkan perbedaan nyata, di mana lapisan bawah (15–30
cm) lebih padat dibanding lapisan atas (0–15 cm). Kondisi fisik tanah yang kurang
mendukung pada lahan yang diolah, seperti berat volume yang tinggi, porositas rendah,
dan struktur agregat yang lemah, menghambat pertumbuhan tanaman pisang. Hal ini
membatasi penetrasi akar serta mengurangi kemampuan tanaman dalam menyerap air
dan hara, sehingga berdampak negatif terhadap perkembangan dan hasil tanaman secara
keseluruhan.
(Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2023)