RESPON UNSUR HARA FOSFOR PADA TANAH TERDEGRADASI AKIBAT PENAMBAHAN AMELIORAN BIOCHAR SEKAM PADI

Banyak tanah di Indonesia mengalami degradasi akibat aktivitas pertanian
yang tidak berkelanjutan, penebangan hutan, dan pencemaran. Degradasi tanah ini
menyebabkan penurunan produktivitas lahan dan rendahnya ketersediaan unsur
hara penting, seperti fosfor. Fosfor merupakan unsur esensial yang berperan dalam
fotosintesis dan pertumbuhan akar, namun ketersediaannya di dalam tanah sering
kali terbatas karena terikat oleh Al dan Fe, terutama pada tanah yang masam. Salah
satu upaya untuk memperbaiki kualitas tanah terdegradasi adalah melalui
pemberian amelioran organik seperti biochar sekam padi. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan dosis terbaik dari biochar sekam padi terhadap ketersediaan
unsur hara fosfor pada tanah terdegradasi.
Penelitian dilaksanakan dari Agustus 2024 hingga April 2025 di ruang inkubasi
yang berlokasi di Desa Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota
Bengkulu, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan
perlakuan perbedaan dosis biochar, yaitu 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30 dan 35 ton ha-1
.
Percobaan ini menggunakan ulangan sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 24 satuan
percobaan. Biochar diaplikasikan ke dalam media paralon dan diinkubasi selama 6
minggu secara aerobik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar sekam padi efektif dalam
memperbaiki sifat kimia tanah pada lahan terdegradasi. Aplikasi dosis biochar
sebesar 20 ton ha-1 mampu meningkatkan pH tanah sebesar 4,77, 15 ton ha-1
meningkatkan kadar C-organik sebesar 2,20%, 25 ton ha-1 meningkatkan KTK
sebesar 12,94 me/100 g, 15 ton ha-1 menurunkan nilai Al-dd sebesar 3,56 me/100
g, 35 ton ha-1 meningkatkan P-total sebesar 24,67 ppm, dan 25 ton ha-1
meningkatkan P-tersedia sebesar 5,20 ppm. Dengan demikian, penggunaan biochar
sekam padi terbukti mampu meningkatkan ketersediaan fosfor di tanah
terdegradasi.
(Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)