ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DI KOTA BENGKULU

Kota Bengkulu merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi dalam pengembangan
usahatani padi sawah irigasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terjadi penurunan luas
lahan panen, produktivitas, dan hasil produksi padi sawah, yang mengindikasikan adanya
ancaman terhadap keberlanjutan usaha tani padi sawah di daerah ini. Penelitian ini
dilaksanakan di Kota Bengkulu dengan tujuan untuk menganalisis status keberlanjutan
usahatani padi sawah irigasi dan mengidentifikasi atribut yang paling sensitif terhadap
keberlanjutan usahatani padi sawah irigasi. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja
(purposive) yaitu Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Sungai Serut, dan Kecamatan
Selebar. Jumlah responden sebanyak 80 orang petani yang ditentukan secara proporsional.
Metode analisis yang digunakan adalah Multi Dimensional Scaling (MDS) dengan
pendekatan Rapid Appraisal for Fisheries (Rapfish) pada lima dimensi keberlanjutan yaitu
ekologi, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan, dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa status keberlanjutan usahatani padi sawah irigasi di Kota Bengkulu tergolong cukup
berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 54,65%. Dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan
kelembagaan termasuk kategori cukup berkelanjutan, sedangkan dimensi teknologi
termasuk kategori kurang berkelanjutan. Atribut sensitif yang berpengaruh terhadap
keberlanjutan usahatani padi sawah irigasi di Kota Bengkulu sebanyak 22 atribut, dengan
rincian: dimensi ekologi sebanyak tiga atribut, dimensi ekonomi sebanyak empat atribut,
dimensi sosial budaya sebanyak empat atribut, dimensi kelembagaan sebanyak tujuh atribut,
dan dimensi teknologi sebanyak empat atribut.
Kata Kunci: Keberlanjutan, Usahatani Padi Sawah, MDS
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ek