PENENTUAN HARGA MINIMUM REGIONAL PADA PRODUKSI IKAN KERING DI PROVINSI BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Harga Minimum Regional (MRP)
produksi ikan kering di Provinsi Bengkulu serta menganalisis perbandingannya dengan
harga pasar aktual. Provinsi Bengkulu memiliki sumber daya laut yang melimpah, namun
industri ikan kering menghadapi tantangan seperti fluktuasi pasokan bahan baku, variasi
harga musiman, serta dominasi pasar oleh beberapa pembeli besar yang dapat
menyebabkan distorsi harga. Penetapan MRP menjadi penting untuk memastikan harga
yang adil bagi produsen sekaligus menjaga stabilitas pasar. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, termasuk analisis biaya, analisis sensitivitas, dan uji t untuk
membandingkan MRP dengan harga aktual. Data dikumpulkan dari 154 produsen ikan
kering menggunakan metode sensus. Perhitungan MRP dilakukan dengan formula di mana
harga minimum ditetapkan 30% di atas biaya produksi per unit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa MRP untuk berbagai jenis ikan kering di Provinsi Bengkulu sebagai
berikut: ikan teri (Rp15.217/kg), ikan tobi (Rp11.652/kg), ikan beledang (Rp12.550/kg),
ikan kase (Rp13.483/kg), dan ikan kerong (Rp12.957/kg). Lebih lanjut, analisis sensitivitas
menunjukkan bahwa penurunan produksi sebesar 10%, penurunan harga sebesar 20%, atau
peningkatan biaya produksi sebesar 10% berdampak signifikan terhadap profitabilitas.
Sebagai contoh, pada ikan teri, penurunan produksi sebesar 10% menyebabkan keuntungan
turun dari Rp95.936 menjadi Rp67.096, sedangkan penurunan harga sebesar 20%
menurunkan keuntungan secara drastis menjadi Rp15.184. Hasil analisis statistik
menggunakan uji t (t = 7,911, p < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara
MRP dan harga aktual di pasar, yang mengindikasikan bahwa produsen skala kecil masih
rentan terhadap fluktuasi harga. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pembuat
kebijakan, pemangku kepentingan industri, dan pemerintah daerah dalam merancang
strategi untuk mendukung bisnis perikanan yang berkelanjutan di Provinsi Bengkulu.
Implementasi kebijakan MRP dapat membantu menstabilkan pendapatan produsen dan
melindungi mereka dari kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
Kata Kunci: Harga Minimum Regional, Ikan Kering, Analisis Sensitivitas.
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2025)