RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK BEKAS MAGOT

Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang diunggulkan pada beberapa daerah di Indonesia, baik dilihat dari nilai
ekonomi maupun kandungan gizinya. Kebutuhan bawang merah tidak dapat dihindari dari
konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Kebutuhan bawang
merah sebagai bahan pangan terus mengalami peningkatan permintaan dan konsumsi dari
tahun ke tahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga sangat potensial dan
memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Sebagai upaya peningkatan produksi bawang
merah diperlukan penggunakan pupuk yang dapat meningkatkan produksi bawang merah,
sehingga penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil terbaik bawang
merah dengan pemberian beberapa dosis pupuk bekas magot.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2024 sampai dengan November 2025
di Jalan Bandar Raya, Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu , pada
ketinggian tempat 10 mdpl. Penelitian ini menggunakan umbi bawang merah varietas Super
philip yang diberikan pupuk bekas magot dengan dosis 0, 50g/tan, 100 g/ tan, 150 g/ tan,
dan 200g /tan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Setiap perlakuan terdiri atas 4 ulangan dan menghasilkan 20 satuan
percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdapat 5 tanaman sehingga diperoleh 100
tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bekas magot memiliki pengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman. Tanaman pada perlakuan P1 dengan dosis 50 g memiliki hasil
tinggi tanaman yaitu 28,98 cm.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2025).