Putri, Mutiara and Deselina, Deselina and Hery, Suhartoyo, (2025) RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAYU BAWANG (Azadirachta excelsa) TERHADAP PEMBERIAN ASAP CAIR DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Mutiara Putri_E1B020081 - Ekapuji Lestari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Kayu bawang (Azadirachta excelsa) merupakan merupakan pohon penghasil
kayuyang banyak dibudidayakan di Provinsi Bengkulu (Depari et al., 2024). Di provinsi
Bengkulu kayu bawang merupakan jenis kayu yang paling sering dijumpai karena
banyak digunakan sebagai bahan baku mebel, kayu bawang sendiri memiliki aroma khas
seperti bawang terasa pahit (Nuriyatni et al.,2003). Salah satu produk yang dapat
mempercepat pertumbuhan tanaman yaitu asap cair. Asap cair atau cuka kayu merupakan
cairan warna kuning kecoklatan/coklat kehitaman yang diperoleh dari hasil samping
pembuatan arang (Nurhayati, 2007). Asap cair adalah hasil dekomposisi biomassa
berlignoselulosa melalui pemanasan suhu tinggi dengan terbatas oksigen yang
dikondensasi (Ridhuan et al., 2019), sehingga terbentuk senyawa asam, senyawa fenolik,
furan, dan senyawa lainnya (Haji, 2013).
Bibit kayu bawang diberi perlakuan beberapa konsentrasi asap cair yaitu 0%, 1,5%,
3,0%, 4,5%, 6,0% dan 7,5%. Bibit kayu bawang yang digunakan berumur 4 bulan yang
diambil dari Persemaian Taman Hutan Raya Rajolelo (Tahura). Adapu hasil dari penelitian
ini ialah sebagai berikut pada taraf K1 (1,5%) dan K5 (7,5%) yang memberikan
pertumbuhan tinggi yang terbaik yaitu dengan rata-rata 32,3 cm dan 32,1 cm, sedangkan
perlakuan terendah terdapat pada konsentrasi asap cair K0 (0%) dengan rata-rata 23,2 cm.
konsentrasi asap cair K0 (0%) memberikan nilai rata-rata 0,36 mm dan rata-rata terendah
terdapat pada konsentrasi asap cair K4 (6%) dengan rata-rata 0,30 mm. Pada minggu
pengamatan ke 1 hingga pengamatan ke 4 pada taraf K5 memberikan nilai rata-rata terbaik,
namun pada minggu ke 5 hingga minggu pengamatan ke 8 taraf konsentrasi K0 (0%)
memberikan nilai rerata pertambahan diameter yang paling baik. Pada taraf K1 (1,5%)
yang memberikan pertumbuhan jumlah daun yang tebaik yaitu dengan rata-rata 23,2 helai
dan perlakuan terendah terdapat pada konsentrasi asap cair K4 (6%) yaitu dengan rata-rata
21,1 helai. Rata-rata luas daun yang diamati di akhir penelitian, konsentrasi asap cair pada
taraf K3 (4,5%) memberikan nilai rerata terbaik yaitu 40,61 cm sedangkan pada taraf K2
(3%) dan K0 (0%) dengan nilai rata-rata 31,77 cm dan 31,81 cm.
Hasil analisis keragaman (Uji F), pengaruh konsentrasi asap cair terhadap pertumbuhan
bibit kayu bawang disajikan pada tabel 4 menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan
tinggi, pertambahan diameter, luas daun dan jumlah daun tidak berpengaruh nyata. Tingkat
keberagam dalam data di ukur dalam koefisien keragaman (KK) yang berkisar antara
7,13% hingga 15,46% menunjukan bahwa akurasi penelitian tergolong tinggi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 25 Sep 2025 08:20 |
Last Modified: | 25 Sep 2025 08:20 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26336 |