OSMOCONDITIONING DAN MATRICONDITIONING SEBAGAI PERLAKUAN PRA-PERKECAMBAHAN PADA BENIH BALSA (Ochroma pyramidale)

Nuryani, Teni and Putranto, BAN and Deselina, Deselina (2025) OSMOCONDITIONING DAN MATRICONDITIONING SEBAGAI PERLAKUAN PRA-PERKECAMBAHAN PADA BENIH BALSA (Ochroma pyramidale). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI Teni Nuryani_E1B021024 - Teni Nuryani.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Balsa (Ochroma pyramidale) merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan. Termasuk
dalam famili Malvaceae, balsa memiliki kelebihan yaitu sebagai tumbuhan pionir dan fast
growing. Balsa dapat tumbuh di daerah subtropis dan tropis. Dikarenakan kelebihannya sebagai
tumbuhan pionir, balsa mampu menjadi tumbuhan untuk menanggulangi kerusakan lahan yang kritis dan
terdegradasi. Selain itu, dalam industri kayu pohon balsa dapat dimanfaatkan sebagai isolator panas,
suara dan getaran, pelampung hydroplane, pulp serat pendek, serta pelampung kapal. Berbagai manfaat
dan peluang pohon balsa mempunyai peluang untuk dibudidayakan dalam Hutan Tanaman Industri
(HTI). Namun, dalam pembudidayaannya balsa memiliki kesulitan dikarenakan sifat fisik benihnya yang
memiliki dormansi exsogenous yaitu dormansi yang disebabkan karena kekerasan kulit sehingga kedap
terhadap air. Maka dari itu untuk meningkatkan kemampuan perkecambahannya
benih balsa memerlukan perlakuan pra-perkecambahan terlebih dahulu. Osmoconditioning dan
matriconditioning merupakan dua metode perlakuan pra- perkecambahan yang berfokus pada laju
imbibisi pada benih. Osmoconditioning merupakan perlakuan menggunakan larutan osmotik tinggi
sedangkan matriconditioning merupakan perlakuan menggunakan bahan media padat lembab. Tujuan
penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh osmoconditioning dan matriconditioning terhadap
perkecambahan
benih balsa.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) 1 faktor. Terdapat 5 perlakuan dengan masing-masing 5 ulangan dan ditempatkan pada
dua blok berbeda yaitu dalam alat inkubator (growth chamber) dan luar inkubator. Sehingga
total keseluruhan adalah 50 unit dengan masing-masing unit memiliki 25 benih balsa yang
dikecambahkan. Pengamatan dilakukan selama 21 hari dengan mengukur parameter persen
perkecambahan, daya berkecambah, rata-rata hari berkecambah, dan kecepatan berkecambah.
Perlakuan pra-perkecambahan osmoconditioning menggunakan PEG 6000 dengan
konsentrasi 20% mampu menghasilkan persentase persen perkecambahan dan daya kecambah
paling tinggi dibanding perlakuan matriconditioning dan kontrol. Nilai persen
perkecambahannya menggunakan perlakuan tersebut yaitu 77,2% dan daya kecambahnya
sebesar 72%. Sedangkan nilai kecepatan perkecambahannya sebesar 6,725 dan kecepatan
perkecambahannya sebesar 3,013. Kedua nilai tersebut merupakan nilai tertinggi dan terendah
dibanding perlakuan lainnya. Selain itu perlakuan matriconditioning juga menunjukkan nilai
yang lebih baik dibanding perlakuan kontrol. Hal tersebut menegaskan bahwa benih balsa
memerlukan perlakuan terlebih dahulu untuk meningkatkan perkecambahannya.
(Program Studi Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 25 Sep 2025 08:38
Last Modified: 25 Sep 2025 08:38
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26352

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200