PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP DESA WISATA BELITAR SEBERANG KECAMATAN SINDANG KELINGI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Pentingnya persepsi pengunjung dalam menunjang keberhasilan pengelolaan desa
wisata secara berkelanjutan. Desa Wisata Belitar Seberang yang berada di Kabupaten Rejang
Lebong, Provinsi Bengkulu, telah menunjukkan prestasi nasional dengan masuk 50 besar
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022. Namun, masih terdapat permasalahan
seperti aksesibilitas yang belum memadai dan layanan tambahan yang kurang optimal.
Urgensi penelitian ini terletak pada perlunya pemahaman komprehensif terhadap persepsi
pengunjung berdasarkan aspek 4A (Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary Services)
agar pengelolaan desa wisata menjadi lebih efektif. Penelitian ini memiliki novelty dalam
pengukuran persepsi pengunjung yang dikaitkan dengan karakteristik demografis secara
sistematis. Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup bagaimana karakteristik
pengunjung dan bagaimana persepsi mereka terhadap Desa Wisata Belitar Seberang. Tujuan
penelitian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik pengunjung serta menilai persepsi
mereka berdasarkan pendekatan 4A.
Penelitian ini mengacu pada beberapa teori utama. Konsep desa wisata digunakan
untuk menjelaskan potensi wisata berbasis komunitas, di mana partisipasi masyarakat
menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan. Karakteristik pengunjung diuraikan menurut
faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan asal daerah, yang
memengaruhi preferensi wisatawan. Teori persepsi digunakan untuk memahami bagaimana
pengalaman dan interaksi wisatawan membentuk penilaian mereka terhadap destinasi.
Kerangka 4A dari Kotler et al., dijadikan landasan analisis, mencakup daya tarik Attraction
(daya tarik), Accessibility (aksesibilitas), Amenities (fasilitas), dan Ancillary Services
(layanan tambahan), yang semuanya berperan penting dalam membentuk persepsi dan
kepuasan pengunjung terhadap destinasi wisata.
Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Belitar Seberang pada Oktober 2024 hingga
Maret 2025 dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh
melalui observasi dan wawancara dengan 100 responden menggunakan teknik accidental
sampling, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan dokumen desa. Pengumpulan
data dilakukan melalui survei lapangan dan penyebaran kuesioner, kemudian dianalisis
menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung
berusia 17–25 tahun, berstatus belum menikah, berprofesi sebagai mahasiswa, dan berasal
dari Provinsi Bengkulu. Persepsi terhadap aspek Attraction dan Amenities dinilai baik,
sedangkan Accessibility dan Ancillary Services mendapat penilaian cukup memuaskan.
Kesimpulannya, persepsi pengunjung terhadap Desa Wisata Belitar Seberang secara umum
positif namun masih terdapat aspek yang perlu ditingkatkan. Saran yang diberikan adalah
peningkatan infrastruktur, penambahan layanan informasi wisata, serta pelatihan bagi pelaku
wisata untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
(Program Studi Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu).