ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI PANTAI TELUK SEPANG KOTA BENGKULU

Pantai Teluk Sepang merupakan kawasan pesisir dengan garis pantai landai dan
keanekaragaman hayati laut yang tinggi. Kawasan ini memiliki ekosistem penting seperti
padang lamun dan habitat makroalga yang menjadi tempat hidup berbagai organisme laut,
termasuk makrozoobentos. Makrozoobentos merupakan organisme dasar perairan yang
berperan penting dalam daur ulang nutrien, stabilitas sedimen, serta berfungsi sebagai
bioindikator alami kualitas lingkungan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari-Maret 2025 yang berlokasi di Pantai Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu,
Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kelimpahan dan
keanekaragaman makrozoobentos pada ekosistem makroalga dan padang lamun di Teluk
Sepang, Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah systematic sampling dengan transek
kuadrat 1×1 meter pada tiga stasiun pengamatan, dengan total 31 plot. Parameter lingkungan
seperti suhu, salinitas, DO, pH, kecepatan arus, tinggi gelombang, kedalaman, kecerahan,
dan karakteristik sedimen diukur untuk mendukung analisis ekologi. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat 16 jenis makrozoobenthos, dengan jumlah individu lebih tinggi pada
ekosistem makroalga (192 individu) dibandingkan padang lamun (39 individu). Indeks
keanekaragaman (H') tergolong sedang di kedua ekosistem. Indeks keseragaman (E)
menunjukkan nilai tinggi pada ekosistem lamun dan rendah pada makroalga, sementara
indeks dominansi (D) tergolong rendah pada keduanya, yang menunjukkan tidak adanya
spesies yang mendominasi secara signifikan. Berdasarkan uji Analysis of Similarity
(ANOSIM), tidak ditemukan perbedaan struktur komunitas makrozoobenthos yang
signifikan antara ekosistem lamun dan makroalga, (R=0,053 dan p=0,11) yang menunjukkan
bahwa keduanya memiliki komunitas makrozoobentos yang mirip.
Kata kunci: Anosim, Lamun, Makroalga, Makrozoobentos, Teluk Sepang