PEMASARAN AYAM BROILER PADA KEMITRAAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

Usaha peternakan ayam broiler kini menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati
masyarakat karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan daging di Indonesia.
Sebagai sumber protein hewani yang mudah diakses dan terjangkau, ayam broiler
berkontribusi besar terhadap pemenuhan gizi masyarakat. Tingginya permintaan pasar
mendorong perlunya strategi pemasaran yang tepat agar produk dapat tersebar luas ke
berbagai daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sistem pemasaran antara PT.
Semesta Mitra Sejahtera dan PT. Ciomas Adisatwa dalam kemitraan ayam broiler di
Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian dilakukan pada bulan
September hingga Oktober 2024 menggunakan metode (purposive sampling) dan untuk
menentukan pemasaran menggunakan metode (snowball). Jumlah responden sebanyak 18
peternak, terdiri dari 13 peternak PT. Semesta Mitra Sejahtera dan 5 peternak PT. Ciomas
Adisatwa. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, mencakup data primer dan
sekunder. Variabel yang diamati meliputi identitas responden, saluran dan biaya pemasaran,
harga beli dan jual, margin pemasaran, share harga, serta efisiensi pemasaran. Data dianalisis
secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabel.
Penelitian menunjukkan tiga saluran pemasaran ayam broiler di Kecamatan Padang
Jaya, yaitu: (a) PT. Semesta Mitra Sejahtera (Peternak) → Pengumpul → Pemotong →
Konsumen, (b) PT. Ciomas Adisatwa (Peternak) → Pengumpul → Pemotong → konsumen,
dan (c) PT. Ciomas Adisatwa (Peternak) → Pengumpul → Pemotong → Pedagang Pengecer
→ Konsumen. Saluran pemasaran paling efisien adalah PT. Semesta Mitra Sejahtera dengan
efisiensi 0,77%, sedangkan saluran I dan II dari PT. Ciomas Adisatwa 1,33% dan 5,25%.
Efisiensi dipengaruhi oleh panjang saluran dan biaya pemasaran meskipun saluran yang
lebih panjang memberi margin lebih tinggi karena banyak pelaku pemasaran terlibat, saluran
pemasaran di PT. Semesta Mitra Sejahtera dan PT. Ciomas Adisatwa tetap tergolong efisien
karena nilai share harga ( >50%) ini menunjukkan peternak menerima bagian harga yang
layak dari konsumen akhir.
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu 2025)