GAMBARAN ANEMIA PADA IBU NIFAS DI KOTA BENGKULU

Anemia pada masa nifas merupakan salah satu komplikasi yang sering
terjadi dan berdampak serius terhadap kesehatan ibu pasca persalinan. Kondisi ibu
ditandai dengan kadar hemoglobin yang rendah <12 gr/dl dan dapat
mengakibatkan gangguan dalam proses pemulihan, produksi ASI, hingga
meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas maternal.
Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kejadian anemia pada ibu
nifas di Kota Bengkulu, khususnya ibu nifas pada periode 6 jam – 7 hari. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional dengan total sampel 134 ibu nifas, pengambilan
sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi tertentu.
Data dianalisis untuk mengetahui distribusi frekuensi anemia berdasarkan hasil
ukur kadar Hb, riwayat anemia dalam kehamilan yang lalu, riwayat persalinan,
riwayat laserasi jalan lahir, riwayat nutrisi yang dilihat melalui IMT.
Hasil penelitian menunjukan bahwa anemia pada ibu nifas masih cukup
tinggi, terdapat 46,3 % ibu nifas dengan kategori anemia sedang Hb <8-10,9 gr/dl.
Riwayat anemia dalam kehamilan yang lalu didapatkan hasil 38,1% ibu yang
mengalami anemia, pada riwayat persalinan terdapat 92,5% ibu yang melakukan
persalinan spontan dengan riwayat laserasi jalan lahir sebanyak 78,4% dan
terdapat 29,9 ibu dengan IMT 25-29,9. Simpulan penelitian ini adalah kejadian
anemia di Kota Bengkulu cukup tinggi terdapat 46,3% ibu nifas, pencegahan
anemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi suplemen tambah darah, menjaga
nutrisi dan menjaga pola hidup.
Kata kunci: Anemia, Hemoglobin, Ibu nifas