PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN BAGI HASIL DI BIDANG PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN DI DESA PURWODADI KECAMATAN BERMANI ULU

Di Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong,
perjanjian bagi hasil dalam sektor pertanian. Namun, seringkali terjadinya
wanprestasi, yakni kelalaian salah satu pihak dalam memenuhi kewajibannya
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, sehingga menimbulkan
perselisihan yang dalam istilah hukum disebut sengketa. Kondisi inilah yang
mendorong penulis untuk meneliti penyelesaian sengketa perjanjian bagi hasil di
sektor pertanian di Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang
Lebong.Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum empiris atau studi
lapangan (field research) dengan metode kualitatif yang berfokus pada prinsip
kehidupan sosial masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa
masyarakat Desa Purwodadi masih memiliki pemahaman hukum yang terbatas,
dan pelaksanaan perjanjian yang tidak didukung oleh dokumen resmi menjadi
faktor utama timbulnya wanprestasi yang memicu sengketa. Meski demikian,
masyarakat Desa Purwodadi, yang sangat menjunjung tinggi nilai musyawarah
dan kebersamaan, cenderung menghindari penyelesaian melalui litigasi. Oleh
karena itu, penyelesaian sengketa melalui mediasi, yang difasilitasi oleh kepala
desa dan didukung penuh oleh masyarakat, terbukti menjadi metode yang efektif.
Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Perjanjian, Mediasi