PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM RANSUM SEBAGAI FEED SUPLEMENT TERHADAP BERAT DAN BAGIAN-BAGIAN TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

Kurniawan, Natanael and Kususiyah, Kususiyah and Muhammad, Dani (2025) PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM RANSUM SEBAGAI FEED SUPLEMENT TERHADAP BERAT DAN BAGIAN-BAGIAN TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_NATANAEL KURNIAWAN_E1C018109 - Natanael Kurniawan.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Sumber protein hewani pada unggas salah satunya adalah puyuh. Puyuh merupakan
salah satu unggas yang ditingkatkan produksinya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan performans puyuh sebagai unggas petelur. Diantaranya dilakukan dengan
penambahan Feed Supplement alami dalam ransum yaitu daun kelor (Moringa oleifera).
Kelor merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan fungsional.
Tanaman ini juga mengandung vitamin, mineral, antioksidan, asam amino, esensial lengkap
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Fermentasi tepung daun kelor diharapkan bisa
meningkatkan protein kasar dan menurunkan serat kasar.Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh penambahan tepung tempe daun kelor (TTDK) sebagai feed
supplement alami dalam ransum terhadap berat dan bagian-bagian telur puyuh.
Yang dilaksanakan di CZAL (Comercial Zone and Animal Laboratory) Jurusan
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan acak lengkap (RAL), 5 perlakuan dengan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri
8 ekor puyuh sehingga dibutuhkan puyuh sebanyak 200 ekor fase produksi umur 112 hari.
P0: ransum basal, P1: ransum basal + 1% TTDK, P2: ransum basal + 2% TTDK, P3: ransum
basal + 3% TTDK, dan P4: ransum basal + 4% TTDK. Variabel yang diamati adalah berat
telur, warna yolk,berat yolk, berat albumen, berat kerabang, persentase yolk, persentase
albumen dan persentase kerabang telur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung tempe daun kelor sampai
level 4% berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap semua variabel. Rataan berat telur
berkisar 10,36 – 10,95 g/butir, skor warna yolk berkisar 4,57-4,93, berat yolk berkisar 3,30-
3,48 g/butir, berat albumen berkisar antara 5,26-5,60 g/butir, berat kerabang telur berkisar
antara 1,35-1,43 g/butir.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung tempe
daun kelor dalam ransum sebagai feed suplement tidak dapat meningkatkan berat telur, berat
yolk, berat albumen, berat kerabang dan warna yolk.
(Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu, 2025)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 30 Sep 2025 04:09
Last Modified: 30 Sep 2025 04:09
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26676

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200