THE PENTAHELIX MODEL IN ADDRESSING NON-MILITARY THREATS IN COASTAL AREAS OF BENGKULU PROVINCE

Chandra, Beinli Dwi and Muhartini, Salim and Praningrum, Praningrum and Husaini, Husaini (2025) THE PENTAHELIX MODEL IN ADDRESSING NON-MILITARY THREATS IN COASTAL AREAS OF BENGKULU PROVINCE. Doctoral thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Disertasi Beinli Dwi Chandra - C3B022003 FINAL - akademik 2022.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Ancaman non militer pada objek wisata wilayah pesisir perlu menjadi
perhatian serius dari berbagai pihak yang berkepentingan. Model Pentahelix telah
banyak terbukti dalam temuan penelitian terdahulu berhasil diterapkan dalam
pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi model
Pentahelix dalam menghadapi ancaman nonmiliter di kawasan wisata pesisir
pantai Provinsi Bengkulu, meliputi ancaman teknologi, sosial budaya, ekonomi,
dan keselamatan umum.
Penelitian terdahulu ditemukan bahwa sinergi dan kerjasama antar
stakeholder menjadi masalah pengembangan pariwisata di beberapa daerah
sehingga perlu kajian model Pentahelix. Novelty pada penelitian ini yaitu peneliti
menggabungkan seluruh aspek ancaman non militer yang meliputi teknologi,
sosial budaya, ekonomi, dan ancaman keselamatan umum yang ditulis ke dalam
sebuah disertasi, dan penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
Indonesia menggunakan sistem pertahanan negara yang bersifat semesta,
yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional
lainnya, dan dipersiapkan sejak awal oleh pemerintah dan dijalankan secara
menyeluruh, terpadu, terarah, dan berkelanjutan untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan seluruh bangsa dari
berbagai ancaman.
Penelitian ini menggunakan teroi Ancaman Nonmiliter dari sisi Teknologi ,
Sosial Budaya, Ekonomi dan Keselamatan Umum. Penelitian ini juga mengulas
kajian pustaka Ancaman Nonmiliter dari 7 Kabupaten/ Kota di kawasan pesisir
Provinsi Bengkulu. pada bagian selanjutnya akan mengkaji kajian teori Pariwisata
baik dalam Pengertian Pariwisata perkembangan Industri pariwisata dan juga
Peranan Pariwisata dalam Perekonomian. Pariwisata Berbasis Masyarakat
(Community Based Tourism) telah ditemukan efektif menggerakkan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan teori utama model Pentahelix dalam kebijakan.
Model Pentahelix melibatkan lima aktor utama pemerintah, dunia usaha,
akademisi, media, dan masyarakat yang bersinergi dalam menjaga ketahanan dan
keberlanjutan kawasan wisata.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, Focus Group Discussion
(FGD), observasi, kuesioner, dan data statistik deskriptif, serta validasi
menggunakan triangulasi. Peneliti memilih pendekatan deskriptif dalam penelitian
ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman pada model Pentahelix
dalam menghadapi ancaman nonmiliter di kawasan wisata pesisir pantai Provinsi
Bengkulu. Terkhusus kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi
ancaman nonmiliter seperti ancaman teknologi, sosial budaya, ekonomi dan
keselamatan umum di kawasan wisata pesisir pantai se Provinsi Bengkulu.
Indikator pengukuran model penta helix pada penelitian ini berdasarkan
Peraturan Menteri Pariwisata tahun 2014. Pengumpulan data kualitatif dalam
penelitian dimulai dengan menentukan informan yang akan menjadi sumber
informasi dari data-data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan
penelitian yang diajukan. Data primer diambil dari hasil wawancara dan FGD dari
26 informan dari model Pentahelix, dan 350 responden yang tersebar di 7
kabupaten dan kota di provinsi Bengkulu. kemudian diolah dan dilakukan
triangulasi data untuk kemudian di uji validitas dan dilakukan analisis hasil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan wisata pesisir di Provinsi
Bengkulu menghadapi berbagai ancaman nonmiliter, yang mencakup ancaman
teknologi, sosial budaya, ekonomi, dan keselamatan umum. Untuk mengelola dan
mengatasi ancaman-ancaman ini, penerapan model Pentahelix sangat relevan,
karena melibatkan lima pemangku kepentingan utama— pemerintah, dunia usaha,
masyarakat, akademisi, dan media—yang dapat bekerja secara kolaboratif untuk
menghadirkan solusi berbasis sinergi dan keberlanjutan. Dalam konteks ini,
masing-masing pemangku kepentingan memiliki peran strategis dalam mengelola
ancaman nonmiliter secara efektif.
Kolaborasi dalam model Pentahelix efektif dalam merespons berbagai
ancaman nonmiliter. Pemerintah berperan dalam kebijakan dan regulasi, dunia
usaha mendukung infrastruktur dan ekonomi lokal, akademisi memberikan kajian
dan solusi berbasis riset, media menyebarluaskan informasi penting, serta
masyarakat menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
Hasil temuan juga didapati bahwa Pendapat dari unsur akademisi,
khususnya dari dosen-dosen FEB UNIB, menonjol karena mengangkat isu-isu
struktural dan konseptual jangka panjang yang tidak banyak disentuh oleh unsur
lain seperti pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat. Penelitian ini
memperkaya kajian ilmu sosial, khususnya dalam bidang manajemen
kebencanaan, pariwisata berkelanjutan, dan pembangunan berbasis kolaborasi
multipihak. Model ini juga menunjukkan bahwa ketahanan kawasan tidak dapat
dibangun secara sektoral, melainkan harus bersifat lintas aktor dan terintegrasi.
Kerjasama antar sektor dalam model Pentahelix akan memperkuat
ketahanan kawasan wisata pesisir di Bengkulu terhadap berbagai ancaman
nonmiliter dan memastikan keberlanjutan sektor pariwisata di masa depan.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal cakupan wilayah, pendekatan
kualitatif, akses data kuantitatif, serta keterbatasan waktu dan sumber daya.
Penelitian ini merekomendasikan perluasan cakupan studi, penguatan
kolaborasi antar sektor, investasi infrastruktur dan teknologi, peningkatan
pendidikan masyarakat, pengembangan kebijakan keberlanjutan, pemanfaatan
sumber daya alam secara bijak, serta peningkatan peran media. Dengan
pendekatan yang lebih komprehensif, model Pentahelix dapat menjadi strategi
efektif dalam meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan kawasan wisata pesisir
terhadap ancaman nonmiliter.
Kata Kunci: Model Pentahelix, Ancaman Non Militer, Kawasan Pesisir,
Kolaborasi, Keberlanjutan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program > Management Doctoral Program
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 30 Sep 2025 04:20
Last Modified: 30 Sep 2025 04:20
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26679

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor