STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Pengelolaan keuangan daerah yang baik akan berpengaruh terhadap kemajuan
suatu daerah. Pengelolaan keuangan daerah merupakan gambaran bagaimana
kemampuan pemerintah daerah dalam bidang keuangan (fiskal) menciptakan
kondisi ekonomis, efisien dan efektif serta partisipatif, transparansi, akuntabilitas
dan keadilan akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan
keuangan daerah yang baik, akan mendorong peningkatan kemampuan keuangan
daerah dalam membiayai kegiatan pembangunan. Upaya pemerintah daerah dalam
menggali kemampuan keuangan daerah dalam membiayai pembangunan dapat
diketahui dengan mengukur kinerja keuangan daerah yang diperlukan sebagai
tolak ukur dalam penetapan kebijakan keuangan dengan memanfaatkan potensi
daerah.
PAD Kabupaten Bengkulu Selatan terjadi fluktuasi dalam 4 tahun terakhir,
dimana tahun 2019 ke tahun 2020 terjadi kenaikan, dan tahun 2020 ke tahun 2022
terjadi penurunan dan dari tahun 2022 ke tahun 2023 terjadi kenaikan kembali.
Selain itu, dilihat dari persentase PAD terhadap total APBD tahun 2019 ke tahun
2020 mengalami kenaikan, namun 2020 ke tahun 2023 mengalami penurunan.
PAD merupakan salah satu sumber keuangan yang dimiliki oleh daerah.
Pendapatan berasal dari berbagai komponen seperti pajak daerah, retribusi daerah,
laba BUMD dan pendapatan lain-lain yang sah. PAD diharapkan dapat menjadi
salah satu sumber keuangan yang dapat dihandalkan dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah. Dalam target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja Utama
(IKU) Bapenda Tahun 2023 adalah persentase meningkatnya PAD Kabupaten
Bengkulu Selatan yang diterima dan dikelola. Tahun 2023 Bapenda menargetkan
pengelolaan PAD sebesar 2% dari penerimaan Pendapatan Daerah secara
keseluruhan. Badan pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan
pengelolaan PAD dengan melaksanakan penerimaan dan penagihan dari sumber�sumber pendapatan daerah secara langsung diantaranya Penerimaan Pajak PBB�P2, BPHTB, Pajak Reklame dan Pajak Sarang Burung Walet. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan
menganalisis Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Bengkulu Selatan.
ix
x
Jenis penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode
deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan
keadaan yang ada dilapangan secara sistematis dengan fakta-fakta yang saling
berhubungan serta bukan hanya mencari kebenaran mutlak, tetapi pada
hakekatnya mencari pemahaman observasi. Populasi dalam penelitian pegawai
yang berstatus PNS di 3 (tiga) OPD yaitu: OPD Badan Pendapatan Daerah, Badan
Keuangan Daerah, dan Dinas Pariwisata, ke tiga OPD ini dipilih dikarenakan
memberikan sumbangan PAD yang tinggi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Bengkulu Selatan. Sampel penelitian diambil dengan metode sensus. Kemudian
untuk pemberian rating diambil sebanyak 3 (tiga) orang informan yang terdiri
dari: Kepala Badan Pendapatan Daerah, Kepala Badan Keuangan Daerah, dan
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan yang ini diambil secara
purposive sampling.
Analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan
Strategi peningkatan PAD Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu:
1) Memanfaatkan SDM yang yang ada dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi sesuai job description serta melaksanakan fungsi koordinasi antar dan
intern instansi dalam mengelola PAD untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui literasi teknologi dalam membayar pajak dan retribusi serta mendapatkan
kepercayaan masyarakat dalam mengelola PAD, 2) Memaksimalkan sarana dan
prasarana dan fasilitas publik dengan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan
PAD, 3) Menggunakan pengawasan yang sudah dilakukan secara teratur dalam
memanfaatkan alat transaksi elektronik untuk mengelola PAD jumlah penduduk
yang banyak, 4) Memanfaatkan potensi pajak dan retribusi daerah di berbagai
sektor sesuai dengan data base dan perencanaan penerimaan pajak yang akurat
untuk mengalami petumbuhan dari investasi swasta, dan 5) Melalui tarif pajak
yang sudah ada dan jelas perlu dilakukan sosialiasi kepada masyarakat agar dapat
patuh dalam membayar wajib pajak-retribusi serta 6) Adanya SOP pemungutan
pajak dan retribusi yang tidak tumpeng tindih perlu melakukan pendataan
kegiatan usaha belum berizin, menyesuaikan dengan kebijakan pusat tentang
sumber PAD, sehingga dukungan politik Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan
menjadi maksimal.
Kata Kunci: Pendapatan Daerah, Pendapatan Asli Dearah, SWOT