EFIKASI Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin, Metarhizium anisopliae DAN CARA APLIKASINYA TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

Sari, Sela Purnama and Djamilah, Djamilah and Sempurna, Br. Ginting (2025) EFIKASI Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin, Metarhizium anisopliae DAN CARA APLIKASINYA TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.). Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
REVISI SELA PURNAMA SARI SETELAH SIDANGGGG FIKS - Sella Purnama sari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Spodoptera litura F. merupakan salah satu hama daun yang penting karena mempunyai
kisaran inang yang luas meliputi kedelai, kacang tanah, kubis, ubi jalar dan kentang. Upaya
pengendalian yang dilakukan petani selama ini masih menggunakan insektisida. Namun,
penggunaan insektisida dapat menimbulkan masalah dan tidak ramah lingkungan. Berdasarkan
hal tersebut perlu adanya pengembangan pengendalian alternatif yang ramah lingkungan.
Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae merupakan salah satu pengendalian alternatif
yang bisa dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efikasi metode aplikasi cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae terhadap
mortalitas larva S. litura.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2024 sampai Februari 2025 di Laboratorium
Hayati Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu. Isolat yang digunakan dalam penelitian ini adalah B. bassiana dan M. anisopliae
isolat lokal Bengkulu koleksi Laboratorium Hayati Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu yang diisolasi dari serangga maupun tanah. Penelitian disusun
menggunakan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan isolat B. bassiana dan M.
anisopliae termasuk satu kontrol dengan tiga ulangan. Masing-masing ulangan menggunakan
10 ekor larva instar tiga. Jumlah konidia yang digunakan adalah 1 × 109
/ml. Variabel
pengamatan diantaranya mortalitas S. litura terinfeksi B. bassiana dan M. anisopliae, waktu
kematian, persentase pupa cacat dan imago cacat, dan konsumsi pakan kemudian data dianalisis
menggunakan ANAVA dan jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutnya dengan uji Duncan
Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan isolat B. bassiana dan M. anisopliae dalam menginfeksi
efikasi larva S. litura. Data mortalitas larva yang diperlakukan dengan cendawan
entomopatogen dengan metode yang berbeda menunjukkan perbedaan tidak nyata antara
isolat metode aplikasi B. bassiana dan M. anisopliae. Persentase mortalitas larva berkisar
antara 33,33-53,33%. Rerata waktu kematian larva S. litura yang perlakukan dengan
cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae dengan metode yang berbeda
menunjukkan perbedaan tidak nyata (S 0,247). Waktu kematian larva setelah diperlakukan B.
bassiana dan M. anisopliae berkisar antara (3,7 – 5,6 hari). Persentase pupa cacat yang diberi
perlakukan dengan cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae dengan metode
yang berbeda menunjukan perbedaan tidak nyata (S 0,657). Persentase pupa cacat tertinggi
terjadi pada perlakuan B. bassiana asal isolat pbko Desa Batu Layang dengan cara
penyemprotan pada pakan sebesar 20,00% dan persentase pupa cacat terendah pada isolat B.
bassiana asal isolat tanah tanaman Bayam dengan cara pencelupan larva dan M. anisopliae
asal isolat jambu keling sebesar 10,00%. Persentase imago cacat yang diperlakukan dengan
cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae dengan metode yang berbeda
menunjukan perbedaan tidak nyata (S 0,351). Pada persentase imago cacat S. litura setelah
diperlakukan dengan isolat cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae tidak
banyak menghasilkan imago cacat. Imago cacat tertinggi pada perlakuan M. anisopliae
dengan menggunakan isolat asal jambu keling dengan cara pencelupan larva sebesar 20,00%
dan persentase imago cacat terendah pada isolat B. bassiana asal isolat tanah tanaman Bayam
penyemprotan pada pakan sebesar 6,67%. Konsumsi pakan larva yang diperlakukan dengan
cendawan entomopatogen B. bassiana dan M. anisopliae dengan metode yang berbeda
menunjukan perbedaan tidak nyata (S 0,300). Larva S. litura menunjukkan bahwa aktivitas
makan tertinggi yaitu 2,9- 3,9.
(Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 30 Sep 2025 04:24
Last Modified: 30 Sep 2025 04:24
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26693

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200