PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN, EKONOMI DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (RETURN ON EQUITY) PERBANKAN DI ASIA TENGGARA

Penggunaan teknologi yang berlebihan telah menimbulkan tantangan
serius bagi perekonomian global, termasuk di sektor keuangan. Dalam menjawab
tantangan ini, pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berlandaskan pada
tiga pilar utama—lingkungan, ekonomi, dan sosial—menjadi semakin relevan.
Ketiga pilar ini tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan
peningkatan kesejahteraan sosial, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi
melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan efisiensi operasional. Dalam
konteks lembaga jasa keuangan, meskipun sektor ini tidak memproduksi barang
fisik, perannya sangat vital dalam mendorong praktik konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) poin ke-12, yang menekankan pentingnya sistem ekonomi
yang berkelanjutan. Oleh karena itu, integrasi kinerja lingkungan, ekonomi, dan
sosial ke dalam strategi dan operasional bank menjadi langkah strategis dalam
memperkuat ketahanan finansial sekaligus mendukung agenda keberlanjutan
jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan,
ekonomi, dan sosial terhadap kinerja keuangan perbankan di Asia Tenggara, yang
diukur menggunakan indikator Return on Equity (ROE). Ketiga kinerja tersebut
merupakan pilar utama dalam konsep pembangunan berkelanjutan, yang
menekankan perlunya keseimbangan antara keberlanjutan ekologis, efisiensi
ekonomi, dan tanggung jawab sosial dalam kegiatan usaha, termasuk di sektor
perbankan.
Investasi dan pembiayaan yang memperhatikan dimensi lingkungan dan
sosial tidak hanya berdampak positif terhadap ekosistem, tetapi juga dapat
meningkatkan efisiensi dan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Selain itu,
sejumlah literatur menunjukkan bahwa pendekatan berkelanjutan dapat
memperkuat daya saing institusi keuangan dan menarik minat investor yang
peduli terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder
yang diperoleh dari laporan tahunan bank-bank di kawasan Asia Tenggara.
Analisis dilakukan dengan metode regresi data panel, dan variabel-variabel
lingkungan, ekonomi, dan sosial dibangun berdasarkan indikator yang merujuk
pada standar pelaporan keberlanjutan internasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga dimensi keberlanjutan,
hanya kinerja sosial yang berpengaruh signifikan terhadap ROE, dan pengaruh
tersebut bersifat negatif. Sementara itu, kinerja lingkungan dan ekonomi tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kinerja keuangan.
Temuan ini mengindikasikan bahwa investasi sosial dapat menimbulkan biaya
jangka pendek yang menekan profitabilitas, meskipun manfaat jangka panjangnya
mungkin baru terlihat dalam waktu yang lebih lama.
Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi manajemen perbankan dan
pembuat kebijakan di Asia Tenggara, bahwa integrasi kinerja lingkungan,
ekonomi, dan sosial dalam strategi bisnis harus dilakukan secara seimbang untuk
mencapai kinerja keuangan yang optimal dan mendukung tujuan pembangunan
berkelanjutan.