DETERMINAN NIAT BELI KONSUMEN LAMPU SENSOR CAHAYA BERBASIS PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

Pemanasan global dan krisis energi menjadi isu sentral dalam
pembangunan berkelanjutan (Intergovernmental Panel on Climate Change, 2022).
Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi, serta perilaku
konsumsi yang tidak efisien, telah mendorong upaya global untuk mengadopsi
produk-produk ramah lingkungan (International Energy Agency, 2023). Produk
seperti lampu sensor cahaya dengan teknologi hemat energi tidak hanya
memberikan solusi efisiensi, tetapi juga mencerminkan perubahan nilai konsumen
menuju green consumerism (Yadav & Pathak, 2017). Dalam konteks Indonesia,
khususnya Kota Bengkulu, fenomena ini belum banyak dikaji secara mendalam.
Oleh karena itu, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
niat beli terhadap produk ramah lingkungan, dengan pendekatan perilaku
konsumen dan teori citra merek (Kotler & Keller, 2016).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey.
Surevey dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara online melalui media
sosial whatshap, instagram, telegram, dan messenger. Penelitian ini
menggunakan teknik non-probability sampaling dengan teknik pengumpulan data
melalui purposive sampling . Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
kota bengkulu yang memenuhi kriteria dan niat untuk membeli lampu sensor
cahaya. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 220 responden. Metode analisis
pada penelitian menggunakan Partial Least Squares (PLS) dengan pendekatan
Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengolahan data menggunakan
Sofware PLS 4.1.1.4.
Hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa: 1) Green product
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Brand Image. Hal ini dibuktikan
dengan nilai path coefficient sebesar 0,52; 2) Product Quality berpengaruh positif
signifikan terhadap Brand Image dibuktikan dengan nilai path coefficient 0,39; 3)
Brand Image berpengaruh positif signifikan terhadap Purchase Intention, yang
dibuktikan dengan nilai path coefficient sebesar 0,52; 4) Green product
berpengaruh positif signifikan Purchase Intention. Hal ini dibuktikan dengan nilai
path coefficient sebesar 0,47; 5) Product Quality berpengaruh positif signifikan
terhadap purchase intention, yang dibuktikan dengan nilai path coefficient
sebesar 0,39; 6) Hubungan antara Green product terhadap Purchase Intention
yang dimediasi Brand Image adalah positif dan signifikan dengan mediasi
berperan secara parsial, hal ini terlihat dengan koefisien korelasi sebesar 0,27; 7)
Hubungan Product Quality terhadap Purchase Intention yang dimediasi Brand
ix
x
Image positif dan signifikan dengan mediasi berperan secara parsial, hal ini
berdasarakan koefisien korelasi sebesar 0,20.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk dapat melakukan
pengakajian lebih mendalam meneliti elemen spesifik dari green product yang
paling berkontribusi dalam membentuk citra merek positif, seperti sertifikasi
keberlanjutan, bahan baku ramah lingkungan, atau inovasi produk hijau, guna
memahami bagaimana elemen-elemen tersebut dapat semakin memperkuat
purchase intention melalui peningkatan brand image.Selain itu, studi selanjutnya
juga dapat mengeksplorasi strategi pemasaran yang paling efektif dalam
meningkatkan brand image, sehingga dapat meningkatkan purchase intention
Kata Kunci: Green product, Product Quality, Brand Image, Purchase Intention