PENGARUH ORIENTASI PEKERJAAN, ORIENTASI KARIR, DAN ORIENTASI PANGGILAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG

SDM dituntut untuk terus menerus mampu mengembangkan diri secara
proaktif. SDM harus menjadi insan pembelajar yang diartikan sebagai pribadi
yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensi
dirinya bisa berkembang secara maksimal. Pencapaian tujuan sebuah organisasi
tergantung juga pada kontribusi sumber daya manusia yaitu karyawan, baik itu
dalam masalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan maupun
pengawasan.
Kepuasan kerja merujuk pada perasaan positif atau negatif yang dirasakan
karyawan terhadap pekerjaan mereka, baik yang di stimulus dari dalam diri
ataupun dari lingkungan organisasi. Orientasi pekerjaan mengacu pada
pandangan atau sikap karyawan terhadap pekerjaannya, yang mencakup nilai�nilai, dan tujuan yang mereka kaitkan dengan pekerjaan tersebut. Orientasi karir
merupakan pandangan, sikap, atau arah yang diambil karyawan dalam
merencanakan, mengembangkan, dan mengelola karier mereka. Orientasi
panggilan merujuk pada pandangan atau keyakinan dari karyawan, bahwa
pekerjaan mereka merupakan bagian dari panggilan hidup yang lebih besar, di
mana pekerjaan tersebut memberikan makna mendalam, tujuan, dan kontribusi
positif bagi orang lain atau masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
orientasi pekerjaan, orientasi karir, dan orientasi panggilan terhadap kepuasan
kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kepahiang. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner kepada 185 orang pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Kepahiang, dimana seluruh pegawai telah berpartisipasi dalam pengisian
kuesioner penelitian ini. Untuk analisis data, menggunakan program SPSS for
windows versi 25.2.0.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial orientasi pekerjaan,
orientasi karir, dan orientasi panggilan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai. Selain itu, pengujian secara simultan
dariorientasi pekerjaan, orientasi karir, dan orientasi panggilan terhadap kepuasan
kerja pegawai terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan.
vii
Temuan dari penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi
pemangku kepentingan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepahiang dalam
merancang strategi dan kebijakan yang efektif untuk memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan dampak positif dari variabel-variabel yang
diteliti terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian, oragnisasi dapat terus
melakukan transformasi dan perbaikan dari waktu ke waktu. Untuk penelitian
selanjutnya yang memiliki konstruk serupa, agar dapat memodifikasi dan
mengembangkan model-model yang relevan atau menambahkan variabel sesuai
dengan kondisi masa depan, sehingga hasilnya tetap relevan dan dapat
memperkaya pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia.
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Orientasi Pekerjaan, Orientasi Karir, Orientasi
Panggilan