PENGARUH TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE BIBIT TANAMAN KAKAO F1 HASIL PERSILANGAN UIT1xPa7, UIT1xNa33 DAN UIT1xNa32

Minto, Minto and M., Taufik and Purwanto, Purwanto (2009) PENGARUH TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE BIBIT TANAMAN KAKAO F1 HASIL PERSILANGAN UIT1xPa7, UIT1xNa33 DAN UIT1xNa32. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[thumbnail of Skripsi Minto E1A004005.pdf] Text
Skripsi Minto E1A004005.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Pengembangan areal pertanaman kakao pada kawasan marginal yang sering
mengalami defisit air dan tercekam kekeringan perlu dilakukan dengan menggunakan
bahan tanam yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui respon dan tingkat cekaman kekeringan beberapa hibrid F1 kakao hasil
persilangan UIT1xPa7, UIT1xNa33 dan UIT1xNa32.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Laboratorium Agronomi Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu, mulai bulan Desember 2007 sampai bulan Mei 2008.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah tingkat cekaman kekeringan (T)
yang terdiri dari: T0 = 0% atau 400 ml air tersedia, T1 = 25% atau 300 ml air tersedia,
T2 = 50% atau 200 ml air tersedia, T3 = 75% atau 100 ml air tersedia. Faktor kedua
adalah tiga genotipe kakao yaitu: G1 = UIT1xPa7, G2 = UIT1x Na33 dan G3 = UIT1xNa32.
Dari kedua faktor tersebut di atas diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi
perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Masing -
masing unit terdiri dari 5 bibit sehingga diperoleh populasi sebanyak 180 bibit. Variabel
yang diamati adalah tinggi bibit, diameter bibit, jumlah daun, tingkat kehijauan daun,
rasio panjang dan lebar daun, luas daun, jumlah stomata, berat berangkasan basah total,
berat berangkasan basah bagian atas, berat berangkasan basah akar, berat berangkasan
kering total, berat berangkasan kering bagian atas, berat berangkasan kering akar, rasio
berangkasan kering bagian atas dan akar, dan kadar prolin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit kakao masih normal
sampai pada tingkat cekaman kekeringan 25% atau 300 ml air tersedia. Genotipe 1 yang
merupakan hasil persilangan UIT1xPa7 cukup toleran terhadap cekaman kekeringan
dibandingkan dengan genotipe 2 yang merupakan hasil persilangan UIT1xNa33 dan
genotipe 3 yang merupakan hasil persilangan UIT1xNa32.
5
Untuk mendapatkan hasil yang optimal terhadap perlakuan cekaman yang
diberikan maka sebaiknya penelitian selanjutnya dilaksanakan di rumah kaca.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 12:09
Last Modified: 01 Dec 2013 12:09
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/2677

Actions (login required)

View Item
View Item