ADNES, ANGGRIATI PANGGABEAN and Hamdani, Ma’akir and DIMAS, DWI ARSO (2024) STATUS HAK ANAK ANGKAT DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM ADAT BATAK TOBA DI DESA TAPIAN NAULI KABUPATEN TAPANULI UTARA. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
skripsi Adnes Anggriati Panggabean_B1A020206 - Adnes.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Masyarakat adat Batak menganut sistem keturunan patrilineal yang menarik garis
keturunan dari pihak laki-laki/ayah. Dalam adat Batak Toba anak laki-laki adalah
penerus marga dan yang berhak untuk mewaris. Apabila dalam suatu keluarga tidak
mempunyai anak maka dapat melakukan pengangkatan anak (mangain) yang
dilakukan dengan upacara adat yang dihadiri oleh ketua adat, masyarakat setempat
dan dalihan na tolu antara lain hula hula (keluarga marga pihak istri), dongan tubu
(saudara-saudara semarga), boru (pihak keluarga laki-laki/ayah). Akibat
pengangkatan tersebut berpengaruh terhadap warisan dan apabila pengangkatan
anak dilakukan dari anak yang berasal dari luar keluarga batak atau non marga maka
harus melakukan upacara beli marga. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu
bagaimana pelaksanaan pengangkatan anak (mangain) dan bagaimana status
hukum hak anak angkat dalam pembagian harta warisan menurut hukum adat Batak
Toba di Desa Tapian Nauli. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris
dengan pendekatan penelitian sosiologi hukum. Penelitian ini menggunakan data
primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode pengolahan data menggunakan
metode editing (pemeriksaan data). Metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis kualitatif. Pelaksanaan pengangkatan anak dalam masyarakat adat
Batak Toba di Desa Tapian Nauli harus dirajahon, artinya harus dengan upacara
adat yang dihadiri oleh keluarga dekat, ketua adat, dalihan na tolu antara lain hula
hula (keluarga marga pihak istri), dongan tubu (saudara-saudara semarga), boru
(pihak keluarga laki-laki/ayah) dan masyarakat setempat. Akibat dari pengangkatan
tersebut maka anak tersebut sudah putus hubungan dengan orang tua kandungnya
dan beralih status menjadi anak dari orang tua yang mengangkatnya dan sudah
resmi menjadi pomparan (keturunan) dari marga ayah yang mengangkatnya. Status
hak anak angkat dalam hal mewaris yaitu berhak mewarisi harta kekayaan orang
tua angkatnya karena kedudukan anak angkat tersebut sudah setara dengan anak
kandung.
Kata Kunci : Hukum adat, Hukum waris adat, Pengangkatan Anak (mangain).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 02:25 |
Last Modified: | 01 Oct 2025 02:25 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26833 |