FENOLOGI DAN GROWING DEGREE DAY GALUR-GALUR HASIL PERSILANGAN PADI RAWA LOKAL BENGKULU

PURWATI, USI and Sumardi, Sumardi and Widodo, Widodo (2024) FENOLOGI DAN GROWING DEGREE DAY GALUR-GALUR HASIL PERSILANGAN PADI RAWA LOKAL BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
TESIS_USI PURWATI_E2J021013 - Usi Purwati.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Secara nasional total produksi padi di Indonesia pada tahun 2021 sekitar
54,42 juta ton gabah kering giling (GKG) menurun sebesar 233,91 ribu ton (0,43
persen) jika dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini disebabkan adanya fenomena
alih fungsi lahan sawah menjadi lahan non-sawah, yang terjadi hampir di semua
daerah. Upaya yang ditempuh guna mengimbangi berkurangnya lahan sawah,
diantaranya pemanfaatan lahan rawa yang ketersediaannya masih sangat luas.
Lahan rawa termasuk kedalam lahan marjinal yang belum dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat hal ini di karenakan lahan rawa memiliki faktor pembatas.
Salah satu teknologi yang diperlukan untuk melakukan optimalisasi lahan rawa
adalah dengan menggunakan varietas/galur yang adaptif pada agroekosistem rawa.
Saat ini telah diperoleh sepuluh galur padi rawa yang memiliki daya
adaptasi dan potensi hasil yang baik dikembangkan pada lahan rawa yang memiliki
penampilan yang beragam. Tanaman pertanian telah banyak mengalami perubahan
fenologi atau penyesuaian waktu aktivitas musiman, seperti waktu pembungaan
yang disebabkan oleh iklim global. Fenologi merupakan ilmu tentang periode fasefase penting yang terjadi secara alami pada tumbuhan. Setiap tanaman mempunyai
respon yang berbeda-beda terhadap lingkungannya. Maka dengan mengetahui
karakteristik fenologi tanaman, akan bermanfaat untuk mengetahui waktu tanam,
waktu pemupukan, waktu pemberian pestisida dan waktu panen yang sesuai dengan
masing-masing galur padi rawa agar dapat menghasilkan produktivitas yang
optimal. Masing-masing galur mempunyai perbedaan karakter agronomi terhadap
suatu lingkungan. Sehingga dari kesepuluh galur tersebut perlu diketahui
fenologinya yang dilengkapi dengan nilai growing degree day (GDD) yang
dibutuhkan dalam setiap fase perkembangannya.
Pelaksanaan penelitian di lapangan disusun dengan rancangan acak
kelompok lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Waktu penelitian bulan MaretSeptember 2024. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah UBPR 2,
UBPR 3, UBPR 4, UBPR 6, UBPR 8, UBPR 9, UBPR 10, UBPR 11.
vi
Hasil analisis penelitian menunjukkan fenologi dan nilai growing degree
day (GDD) dari 8 galur padi rawa yang dievaluasi memberikan hasil yang beragam.
Pertumbuhan tanaman padi secara garis besar dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase
vegetative, fase reproduktif dan fase pematangan. Fase tillering (keluar ankan
pertama) berlangsung selama 34-40 HSD. Dengan mengetahui waktu keluar anakan
pada 8 galur yang dievaluasi maka dapat diketahui waktu yang tepat dalam
pemberian pupuk agar memaksimalkan jumlah anakan. Pada fase inisiasi malai
membutuhkan waktu 77,6-89,6 HSD. Mengetahui waktu inisiasi malai akan
mempermudah dalam pemberian pupuk susulan yang berguna untuk
menyeragamkan keluarnya malai. Fase masak susu membutuhkan waktu 99,6-126
HSD. Fase masak masak membutuhkan waktu 107,6-135 HSD. Dengan
mengetahui waktu masak susu dan masak adonan pada 8 galur yang dievaluasi akan
berguna untuk mengantisipasi serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT)
pada tanaman padi terutama walang sangit dan burung.
Rerata jumlah hari pada setiap fase fenologi pada 8 galur yang diamati
dikelompokkan menjadi 4 skala yaitu 0. Pendek (<90) hari, 1. Sedang (91-120) hari,
2. Panjang (121-140) hari, dan 3. Sangat panjang (>140) hari. Galur dengan
kategori sedang yaitu terjadi pada UBPR 6 (117,67 HSD), UBPR 8 (120 HSD),
UBPR 9 (120 HSD) dan UBPR 11 (116 HSD). Diikuti dengan kategori panjang
yaitu UBPR 2 (126 HSD). Sedangkan dengan kategori sangat panjang terjadi pada
UBPR 3 (146 HSD), UBPR 4 (146 HSD) dan UBPR 10 (145 HSD). Disertai dengan
rata-rata total nilai GDD terendah dimiliki oleh UBPR 6 (2265,3 oC/d) dan UBPR
11 (2254,6 oC/d), yang diikuti oleh UBPR 8 (2347,8 oC/d), UBPR 9 (2347,8 oC/d),
dan UBPR 2 (2545,2 oC/d). Sedangkan rata-rata nilai GDD tertinggi dimiliki oleh
UBPR 3 (2723,5 oC/d), UBPR 4 (2723,5 oC/d) dan UBPR 10 (2775,9 oC/d).
Hasil dan pertumbuhan dari 8 galur yang dievalusi pada 9 variabel yang
diamati menunjukkan pengaruh sangat nyata, kecuali pada variable jumlah anakan
produktif. Secara umum dari 8 galur yang dievaluasi, galur dengan umur pendek
(genjah) memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan galur umur
sangat Panjang. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah gabah per malai, persentase gabah
bernas, jumlah anakan total dan bobot gabah per rumpun. Pengecualian dijumpai
pada tinggi tanaman dan bobot 1000 butir. Hal ini didukung dari hasil korelasi antar
vii
fenologi dengan growing degree day (GDD) yang positif. Artinya semakin lama
umur tanaman maka semakin besar nilai GDD.yang dibutuhkan tanaman. Nilai
GDD dengan hasil menujukkan korelasi yang negative. Yang artinya semakin besar
satuan panas yang dibutuhkan tanaman maka semakin kecil komponen hasil yang
didapatkan.
Penelitian disimpulkan bahwa fenologi dari 8 galur yang dievaluasi
memberikan hasil yang beragam, demikian pula dengan GDD-nya. Penelitian ini
menujukkan pada fase fenologi, galur yang berumur genjah memberikan hasil
gabah yang lebih tinggi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Agroecotechnology
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 01 Oct 2025 08:16
Last Modified: 01 Oct 2025 08:17
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26891

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor