ESTIMASI EMISI GAS METANA DARI SEKTOR TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN KAUR

ZULKARNAINI, ZULKARNAINI and Urip, Santoso and Bieng, Brata (2024) ESTIMASI EMISI GAS METANA DARI SEKTOR TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN KAUR. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
TESIS ZULKARNAINI TERKINI FIX - Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Emisi gas metana dari sektor peternakan dapat berasal dari berbagai sumber,
termasuk fermentasi enterik pada hewan ruminansia, pengelolaan limbah ternak,
dan pengelolaan lahan pertanian. Khususnya, proses pencernaan hewan
ruminansia seperti sapi, domba, dan kambing, merupakan sumber utama emisi gas
metana. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengevaluasi kontribusi sektor
ternak ruminansia terhadap emisi gas metana di Kabupaten Kaur. Penelitian
dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2023 di Kabupaten Kaur, dengan
pengumpulan data sekunder berupa data ternak ruminansia tahun 2018 sampai
dengan tahun 2022 dari Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kaur. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode IPCC 2006 Tier-1.
Hasil penelitian diketahui gas meta tahun 2018 sebesar 18,313 Gg CO2-eq,
meningkat cukup tinggi ditahun 2019 sebesar 20,634 Gg CO2-eq per tahun
(11,25%). Kemudian tahun 2020 menjadi 20,674 Gg CO2-eq per tahun (0,19%).
Tahun 2021 meningkat satu digit menjadi 21,863 Gg CO2-eq per tahun (5,44%),
dan tahun 2022 meningkat menjadi 21,927 Gg CO2-eq per tahun (0,29%).
Produksi gas metan dari fermentasi enterik bervariasi tertinggi pada tahun 2022
adalah Kecamatan Padang Guci Ilir sebanyak 4.110 ternak ruminansia. Sedangkan
kontribusi terendah gas metana adalah Kecamatan Luas sebanyak 1.816 ternak.
Apabila dibandingkan dengan data gas metan dari fermentasi enterik, maka
produksi gas metan dari kotoran ternak lebih rendah. Produksi gas metan dari
fermentasi enterik sekitar 35-36 kali lebih banyak daripada produksi gas metan
dari kotoran ternak. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi sektor ternak ruminansia
terhadap emisi gas metana dari tahun 2018-2022 terus mengalami peningkatan.
Oleh sebab itu, mengurangi emisi gas metana dari hewan ternak adalah langkah
penting dalam mitigasi perubahan iklim, langkah yang dapat dilakukan dengan
memilih pakan yang lebih efisien dan mudah dicerna dapat membantu
mengurangi emisi metana, seperti senyawa tannin atau lipida tertentu,
menyesuaikan teknik pemotongan atau pembesaran ternak dapat mempengaruhi
emisi metana, pemantauan dan manajemen limbah ternak, pemanfaatan teknologi
biogas dapat membantu mengubah kotoran ternak menjadi sumber energi
terbarukan, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peternak tentang
praktik-praktik manajemen ternak yang ramah lingkungan dan efisien dapat
meningkatkan kesadaran dan implementasi solusi berkelanjutan.
Kata Kunci: Estimasi, Emisi Gas Metana, Ternak Ruminansia

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Natural Resource Management
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 01 Oct 2025 08:47
Last Modified: 01 Oct 2025 08:51
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26901

Actions (login required)

View Item
View Item
Slot Gacor Mantap Hari Ini Maxwin 2025 slot gacor Slot Gacor Thailand Rekomendasi Slot Gacor Slot Pulsa Link Slot Gacor