DWI PUTRA, DODO HANDOKO and Yulian, Yulian and M Faiz, Barchia (2024) MORFOLOGI DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TALAS PANGAN LOKAL DI KAWASAN PESISIR PROVINSI BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
TESES_DODO HANDOKO_PASCASARJANA FAPERTA UNIB 2024 07 - Dodo Handoko.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (6MB)
Abstract
Talas (Colocasia esculenta L. Schoot) merupakan tanaman yang memiliki
beragam manfaat terutama kandungan karbohidrat yang tinggi pada umbi talas,
sehingga memiliki potensi sebagai bahan pangan alternatif dan bernilai ekonomis
yang tinggi. Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki berbagai komoditas
pertanian yang cukup baik untuk dikembangkan, salah satunya yakni tanaman talas.
Keragaman secara morfologis talas pangan lokal di Indonesia menghasilkan
keragaman sifat dan karakter yang penting untuk diketahui, hal ini sebagai dasar
pertimbangan dalam penyusunan strategi konservasi, pemuliaan, pengelolaan, dan
pemanfaatan sumber daya genetik tanaman secara berkelanjutan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi dan mengkarakterisasi tanaman talas
pangan lokal pada kawasan pesisir Provinsi Bengkulu secara morfologis dan
mengembangkan pada tahap budidaya tanaman talas pangan lokal hasil survey pada
tingkat genangan air yang berbeda. Penelitian tahap I dilaksanakan pada bulan Juni
hingga Juli 2023, dengan melakukan survey lapangan langsung pada kawasan
pesisir Provinsi Bengkulu yang tersebar di sepanjang garis pantai Provinsi
Bengkulu yang meliputi Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu
Utara hingga Kabupaten Muko-Muko dengan melakukan pengamatan langsung
dilapangan. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik IBM SPSS
(Statistical Program for Social Science) untuk memperoleh similarity matrix yang
dapat mengetahui tingkat kekerabatan genotip dari masing masing tanaman yang
diidentifikasi dan mengelompokkan aksesi tanaman yang diamati dengan
menggunakan dendogram. Hasil penelitian tahap I menunjukkan hubungan
kekerabatan terdekat antara aksesi yang diperoleh yaitu aksesi 7 dari Desa Air Sabu
dan aksesi 6 dari Kelurahan Kandang Limun dengan nilai koefisien 1.73 dan
persamaan antar aksesi terletak pada jumlah stolon, warna helai daun, warna tepi
daunm pola persimpangan petiol, pola tulang daun, bentuk cormus, permukaan kulit
cormus, cabang cormus dan warna daging cormus. Aksesi dengan hubungan
kekerabatan terjauh yaitu aksesi 1 dari Desa Padang Genting dan aksesi 5 dari
Kelurahan Pasar Bengkulu dengan nilai koefisien 5.40 dan perbedaannya terdapat
pada bunga, bentuk permukaan helai daun, permukaan kulit cormus, bentuk cormus
dan warna daging cormus. Aksesi yang diperoleh dilakukan pengujian kadar
karbohidrat dan kadar kalsium oksalat yang terkandung pada umbi talas, hal ini
untuk memperluas tingkat keragaman pada umbi talas terhadap pilihan konsumen
dalam mengkonsumsi talas berbasis sumber pangan alternatif. Hasil analisis yang
diperoleh menunjukkan Kadar karbohidrat yang tinggi yakni aksesi 7 dari Desa Air
Sabu, aksesi 10 dari Desa Bukit Harapan, aksesi 2 dari Sumur Dewa dan aksesi 8
dari Desa Marga Mulia, namun diperoleh satu aksesi yang berasal dari Desa Air
Sabu, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara (AK 7) menunjukkan
keragaman yang terbaik, hal ini dicirikan dari kadar karbohidrat yang diperoleh
tertinggi yakni 84.35 (%) dengan kadar kalsium oksalat yang rendah yakni 610.83
(mg/100 g).
Penelitian tahap II dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2023
di Kebun Percobaan Kelurahan Kampung Kelawi,Kecamatan Sungai Serut, Kota
v
Bengkulu dengan ketinggian tempat ± 10 mdpl. Peneltian pada tahap II melakukan
penanaman tanaman talas pangan lokal pada media tanam yang diberi perlakuan
tingkat genangan air yang berbeda dengan bahan tanam asal tunas yang diperoleh
dari hasil survey tanaman talas pangan lokal di lapangan. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap 2 faktor dengan faktor pertama 10 Aksesi
talas yang diperoleh dari hasil survey, Faktor kedua yaitu tingkat genangan air yang
berbeda terdiri dari G0 : Tanpa Genangan, G1 : Genangan Air 15 cm dan G2 :
Genangan Air 25 cm. Perlakuan Aksesi dan tingkat genangan air yang berbeda
berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, lebar daun dan panjang daun.
Hasil penelitian budidaya tanaman talas pangan lokal terhadap tinggi genangan air
yang berbeda diperoleh tinggi tanaman talas pangan lokal yang tertinggi yakni
Aksesi 3 yang berasal dari Kelurahan Bentiring dan Aksesi 8 dari Desa Marga
Mulia dengan tinggi genangan yang terbaik yakni tinggi genangan air 15 cm dilihat
dari parameter tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Postgraduate Program > Master of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 02 Oct 2025 00:59 |
Last Modified: | 02 Oct 2025 00:59 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26906 |