HUBUNGAN PERAN PENYULUH PERTANIAN DENGAN PERILAKU PETANI DALAM BERUSAHA TANI DI DESA SUKA MULYA KECAMATAN SUMBER HARTA KABUPATEN MUSI RAWAS

Sebagai upaya untuk mempercepat pemerataan produksi pada di Indonesia, pemerintah
menempatkan penyuluh di beberapa daerah penghasil padi di Indonesia. Salah satu wilayah
penghasil padi di Indonesia adalah Provinsi Sumatera Selatan terutama di Kabupaten Musi
Rawas. Kabupaten Musi rawas sendiri merupakan salah satu daerah penghasil gabah untuk
wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan produktivitas sebesar 57,45 kuintal/Ha
(BPS Sumsel, 2023). Tetapi beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Rawas juga mengalami
penuruan produksi pada dari tahun 2022 ke tahun 2023 dan salah satu kecamatan tersebut
adalah kecamatan Sumber Harta. Menurut data dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Sumber Harta pada tahun 2023 terdapat hampir lebih dri 25 ha wilayah desa Suka Mulya
mengalami gagal panen dikarenakan dampak kekeringan. Selain itu juga terdapat beberapa
permasalahan lain seperti keterbatasan pengetahuan petani mengenai pengolahan padi,
permasalahan hama ataupun permasalahan lainnya. Sehingga diperlukan peranan penyuluh
pertanian untuk menyadarkan, mengedukasi, memotivasi, memfasilitasi dan menghubungkan
antara kepentingan petani dengan pemangku kebijakan baik pemerintah maupun non
pemerintah. Peranan penyuluh pertanian sangat penting dalam meningkatkan kompetensi
petani di desa Suka Mulya. Melalui penyuluhan, para petani dapat memperoleh pengetahuan
dan keterampilan baru yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
pertanian mereka. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh, perilaku petani
dalam berusahatani dan hubungan antara keduanya. Populasi yang menjadi subjek penelitian
ini adalah 318 petani yang berkecimpung dalam usaha pertanian padi di desa Suka Mulya
Kecamatan Sumber Harta (Simluhtan,2023). jumlah sampel yang digunakan yaitu 79 (rumus
slovin). data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. analisis data yaitu
menggunakan pendekatan kualitatif dan hubungan antar variabel menggunakan analisis rank
spearman. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, perilaku petani dalam berusahatani yang
digambarkan melalui proses persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen
dan pascapanen berada dalam kategori sedang. Peran penyuluh pertanian yang digambarkan
melalui peran sebagai motivator, edukator, katalisator, komunikator dan fasilitator. Hasil
rank spearman menyatkan bahwa peran penyuluh sebagai motivator dan edukator memliki
hubungan dengan kategori sangat kuat, sedangkan fasilitator memiliki hubungan yang kuat.
Selain itu, katalisator juga memiliki hubungan namun berada pada kategori yang rendah
sedangkan komunikator dinyatakan tidak memiliki hubungan terhadap perilaku pertain dalam
berusahatani.
Keyword: Peran, Penyuluh pertanian, perilaku petani, usahatani