STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAHE INSTAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA “MEKAR JAYA” DI DESA SUSUP KECAMATAN MERIGI SAKTI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Jahe termasuk salah satu komoditas unggulan dalam sektor hortikultura di Indonesia.
Produktivitas jahe ini merupakan mata pencaharian para petani dalam memenuhi kebutuhan
perekonomian. Dan Salah satu indikator keberhasilan pertumbuhan ekonomi di topang oleh
usaha mikro yang dianggap memiliki kontribusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan
dan bertindak sebagai penyuplai kepada usaha yang lebih besar.
Bengkulu merupakan provinsi penghasil jahe terbanyak ke 5 dan salah satu daerah
penghasil jahe yaitu kabupaten Bengkulu Tengah. Potensi jahe ini dikembangkan menjadi
sebuah usaha mikro oleh beberapa petani yang ada di Desa Susup Kecamatan Merigi Sakti
Kabupaten Bengkulu Tengah. Usaha jahe instan ini bernama usaha jahe instan Kelompok
Usaha Bersama Mekar Jaya. Usaha ini cukup berkembang mulai dari kualitas produk,
pengemasan, dan legalitasnya namun masih terdapat kendala pada pemasaran karena
penjualan yang menurun dan promosi yang kurang maksimal.
Sehingga tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada pada usaha sehingga dapat
di ditentukan strategi alternatif dan strategi prioritas untuk perkembangan usaha agar tetap
berkelanjutan.
Metode penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dan
metode pengambilan responden juga secara sengaja dengan asumsi bahwa responden adalah
orang yang mampu menggambarkan keadaan dilapangan. Analisis data yang digunakan
yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan alat analisis IFE,
EFE, SWOT dan QSPM. Hasil penelitian analisis IFE dan EFE menunjukkan bahwa pada
lingkungan internal kekuatan lebih besar dan kuat daripada kelemahan sehingga usaha masih
dapat dikembangkan. Begitu juga dengan lingkungan eksternal menunjukkan bahwa peluang
lebih tinggi dan besar dibandingkan ancaman sehingga usaha dapat berkembang
kedepannya. Sehingga usaha berada pada kuadran 1 yaitu strategi agresif. Dari hasil analisis
SWOT terdapat 3 alternatif strategi yaitu: (1) memaksimalkan standar kualitas jahe instan
dengan melakukan quality control pada aspek input dengan standar operasional yang
terstandarisasi, (2) memperluas pasar di luar daerah dengan memanfaatkan akses pasar guna
memenuhi kebutuhan konsumen, (3) mengembangkan kemasan dan variasi produk untuk
menjamin kualitas dan menarik minat konsumen. Dan berdasarkan analisis QSPM untuk
strategi terbaik adalah memperluas pasar diluar daerah dengan memanfaatkan akses pasar
guna memenuhi kebutuhan konsumen, dengan nilai Total Attractive Score (TAS) sebesar
13,382.
Kata kunci: Strategi Pengembangan, Jahe Instan, analisis IFE, EFE, SWOT, QSPM.
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)