Siahaan, Romasari and Musriyadi, Nabiu and Apri, Andani (2024) ANALISIS RANTAI TATANIAGA CABAI MERAH DI KECAMATAN PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN. Other thesis, Universitas Bengkulu.
BEBAS PERPUS UNIB SARI S - Roma Sari siahaan.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Cabai merah adalah komoditas pertanian unggulan di Kecamatan Purba Kabupaten
Simalungun. Kurangnya modal yang dimiliki, belum adanya sentuhan teknologi dalam
proses produksi usahatani cabai merah, lokasi budidaya yang cukup jauh sehingga
memerlukan transportasi, banyaknya lembaga tataniaga yang terlibat, tingginya margin
tataniaga serta fluktuasi nilai jual dapat mengakibatkan penghasilan petani cabai merah
menjadi tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis saluran tataniaga cabai
merah di Kecamatan Purba, 2) menganalisis distribusi tataniaga cabai merah di Kecamatan
Purba, 3) menganalisis marjin tataniaga dan farmer’s share cabai merah di Keacamatan
Purba, 4) menganalisi tingkat efisiensi tataniaga cabai merah di Kecamatan Purba.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara snowball sampling dengan mengikuti alur pasar. Penentuan
responden lembaga tataniaga menggunakan snowball sampling, diperoleh 7 orang pedagang
pengumpul, 9 orang pedagang pengecer. Untuk penentuan responden petani menggunakan
metode sensus yaitu 66 petani. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,
analisis marjin tataniaga, farmer’s share, dan analisis efisiensi tataniaga. Tataniaga cabai
merah di Kecamatan Purba terdapat dua saluran tataniaga yaitu : Pada saluran tataniaga I,
petani menjual hasil panen cabai merah kepada pedagang pengumpul kemudian dari
pedagang pengumpul menjual ke pedagang pengecer setelah itu pedagang pengecer
memasarkan langsung sampai ke konsumen akhir dan Pada saluran tataniaga II, petani
menjual hasil panen cabai merah kepada pedagang pengecer setelah itu pedagang pengecer
memasarkan langsung sampai ke konsumen akhir.
Hasil panen cabai merah yang di distribusikan petani dalam satu kali panen sebanyak
5.565 Kg. Petani menjual hasil panen ke Pedagang Pengumpul sebanyak 3.665 Kg dan ke
Pedagang Pengecer sebanyak 1.900 Kg. Pada saluran I pedagang pengumpul hanya mampu
mendistribusikan cabai merah ke pedagang pengecer sebanyak 3.600 Kg. Hal ini
dikarenakan terjadi penyusutan sebanyak 65 Kg ketika proses pengangkutan. Pada saluran
II Pedagang Pengecer membeli cabai merah dari petani sebanyak 1.900 Kg, dan 100% dari
pembelian tersebut terdistribusi seluruhnya ke tangan konsumen. Margin tataniaga cabai
merah yang diperoleh pedagang pengumpul dan pedagang pengecer pada saluran I masing”
nya sebesar Rp. 5.000/Kg, sedangkan petani memperoleh farmer’s share sebesar 82%
(efisien). Sementara pada saluran II, margin tataniaga nya yang diperoleh pedagang pengecer
adalah sebesar Rp. 5.000/Kg dengan farmer’s share sebesar 90% (efisien). Tingkat efisiensi
tataniaga cabai merah di Kecamatan Purba saluran I adalah 9%, sedangkan pada saluran II
adalah 2,63%. Hal ini berarti bahwa kedua saluran tataniaga cabai merah di Kecamatan
Purba sudah efisien.
Kata Kunci: Cabai Merah, Rantai Tataniaga, Margin Tataniaga, farmer’s share dan
Efisiensi Tataniaga
(Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu)
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
| Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
| Date Deposited: | 02 Oct 2025 02:48 |
| Last Modified: | 02 Oct 2025 02:48 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/26993 |

