PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PEMAHAMAN SIKLUS AKUNTANSI, KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi, pemahaman terhadap siklus akuntansi, kompetensi aparatur
sipil negara, serta motivasi kerja terhadap kinerja pengelolaan keuangan pada
instansi pemerintah di Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini didasarkan pada beberapa teori utama, yaitu Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang digunakan untuk mengkaji
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pengelola keuangan, teori kompetensi yang digunakan untuk menganalisis sejauh mana kompetensi
sumber daya manusia memengaruhi kinerja pengelolaan keuangan, teori human
capital yang mendasari pengujian terhadap pengaruh pemahaman akuntansi, serta
teori motivasi yang digunakan untuk melihat peran motivasi kerja dalam
meningkatkan kinerja pengelola keuangan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengelola keuangan pada lingkungan Satuaan Kerja
Perangkat Daerah di Kabupaten Rejang Lebong dan sampel penelitian ini adalah
pegawai bagian pengelola keuangan pada lingkup SKPD terdiri dari Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Penatausahaan
Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran (BP), Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK). Seluruh hipotesis di uji dengan menggunakan regresi linier
sederhana dengan menggunakan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa pemanfaatan teknologi
informasi, pemahaman terhadap siklus akuntansi, kompetensi aparatur sipil negara, serta motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pengelola
keuangan. Temuan ini menyimpulkan bahwa peningkatan dalam pemanfaatan
teknologi informasi, pemahaman siklus akuntansi, kompetensi individu, dan
motivasi kerja secara simultan dapat mendorong peningkatan kinerja pengelolaan
keuangan. Implikasi praktis dari penelitian ini dalam hubungannya dengan pemanfaatan
teknologi informasi didasarkan pada persepsi performance expectancy, maka
pemerintah Kabupaten Rejang Lebong perlu (1) memfokuskan pada upaya
peningkatan pemahaman pengelola keuangan tentang manfaat konkret TI dalam
pekerjaan mereka, seperti efisiensi pelaporan, akurasi data, dan kemudahan akses
informasi, (2) memastikan bahwa sistem tekhnologi informasi yang digunakan
benar-benar menjawab kebutuhan pengelola keuangan dan mempermudah tugas�tugas mereka. Selanjutnya dari persepsi performance expectancy, maka
iii
Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang perlu mendesain sistem yang lebih
usefulness, Dukungan Teknis yang responsif dan pelatihan yang praktis. Implikasi
secara dari human capital dalam hubungannya dengan pemahaman siklus
akuntansi diharapkan adanya investasi dalam pendidikan akuntansi atau pelatihan
akuntansi bagi pengelola keuangan akan memberikan manfaat yang signifikan
dalam meningkatkan kinerja mereka. Implikasi praktis selanjutnya atas
kompetensi sumber daya manusia yang didasarkan pada teori kompetensi
diharapkan Pemerintah Kabupaten Reejang Lebong meningkatkan program
pelatihan dan pengembangan kompetensi yang berkelanjutan, agar para pengelola
keuangan dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan
yang semakin kompleks dalam dunia keuangan dan akuntansi. Implikasi atas teori
motivasi, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak hanya mempertimbangkan
faktor eksternal seperti gaji, tetapi juga pada faktor intrinsik seperti pengakuan
dan tanggung jawab tetapi juga faktor internal yang mendorong motivasi seperti
penghargaan. Kata Kunci: Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pemahaman Siklus
Akuntansi, Kompetensi Aparatur Sipil Negara, Motivasi
Kerja, Kinerja Pengelola Keuangan