GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA PERKOTAAN DAN PERDESAAN TAHUN 2025

Perilaku merokok pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
terus meningkat, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran perilaku merokok remaja berdasarkan
wilayah tempat tinggal, jenis rokok yang digunakan, usia mulai merokok, alasan
merokok, keinginan berhenti, serta tingkat intensitas merokok. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan jumlah responden sebanyak
240 remaja, terdiri dari 161 remaja perkotaan 79 remaja perdesaan. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa perilaku merokok lebih tinggi diwilayah perkotaan (64.4%)
dibandingkan perdesaan (59.5%). Jenis rokok yang paling banyak digunakan adalah
Rokok Konvensional, baik di perkotaan (66.3%) maupun perdesaan (68.1%).
Mayoritas remaja mulai merokok pada usia di atas 12 tahun, namun perokok usia
dini (<12 tahun) lebih banyak ditemukan di perdesaan (21.3%). Alasan utama
remaja mulai merokok adalah rasa ingin tahu, pengaruh teman, dan stres. Sebagian
besar remaja memiliki keinginan untuk berhenti merokok, dengan alasan dominan
berupa motivasi diri dan kesadaran kesehatan. Tingkat Perilaku merokok remaja
terbanyak berada pada kategori sedang, baik di perkotaan (69.2%) maupun
perdesaan (72.3%), sedangkan kategori berat mencapai lebih dari 21% di kedua
wilayah. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku merokok
remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dengan karakteristik yang
bervariasi antara lain usia mulai merokok, alasan mulai merokok. Diperlukan
intervensi edukasi yang melibatkan sekolah, keluarga, dan lingkungan sosial secara
menyeluruh untuk menekan angka perokok usia remaja.
Kata Kunci : Faktor resiko, Perilaku merokok, Perilaku, Remaj