PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI KOTA BENGKULU

Perdagangan orang merupakan salah satu bentuk kejahatan yang sangat serius
yang terus terjadi di Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu. Dalam periode antara
tahun 2020 hingga 2023, terdapat 4 kasus perdagangan orang yang melibatkan
anak sebagai korban, yang telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Kelas IA
Bengkulu. Perlindungan hukum terhadap anak-anak yang menjadi korban
perdagangan orang di Kota Bengkulu masih dirasakan kurang optimal. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan anak
menjadi korban tindak pidana perdagangan orang, dan mengetahui bentuk
perlindungan hukum terhadap anak korban perdagangan orang di Kota Bengkulu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan empiris dengan
jenis penelitian deskriptif non-doktrinal. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara dengan pihak terkait, dan pengolahan data dilakukan melalui
tahapan editing yang sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor�faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi korban perdagangan orang di Kota
Bengkulu yaitu seperti penyimpangan dalam pergaulan, ketidakmampuan dan
keterbatasan ekonomi, minimnya kesempatan mendapatkan pekerjaan, eksploitasi
dengan tujuan ekonomi, kurangnya pengawasan dari lingkungan keluarga,dan
pengaruh negatif dari penggunaan media sosial yang tidak tepat. Bentuk
perlindungan hukum yang saat ini diterapkan mencakup upaya untuk menjaga
kerahasiaan identitas korban, pemberian bantuan hukum dan medis, serta
pendampingan bagi korban. Saran dari penelitian ini penguatan kerjasama antara
lembaga terkait seperti pemerintah, kepolisian, lembaga perlindungan anak guna
peningkatan pengawasan dan keamanan di lingkungan anak serta peningkatan
kerjasama antara pemerintah, Lembaga Bantuan Hukum, dan NGO dalam
pendidikan hukum di sekolah-sekolah. Dengan demikian, diharapkan ada
perbaikan signifikan dalam perlindungan hukum dan penanganan kasus
perdagangan orang di masa depan.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Korban, Perdagangan Orang