RAHMA, NOVITA PUTRI and Herawan, Sauni and Emelia, Kontesa (2024) SYARAT NDEPATKAH BUNTING KE GHUMAH PENGANTIN LANANG SETELAH AKAD NIKAH MENURUT HUKUM ADAT SUKU BESEMAH PADANG GUCI (Studi Di Desa Penantian Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur). Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI RAHMA NOVITA PUTRI - Rahma Novita.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (813kB)
Abstract
Hukum adat Suku Besemah tentang perkawinan memiliki ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan daerah lain, yaitu salah satunya adat tentang
ndepatkah bunting ke ghumah pengantin lanang menurut adat di Padang Guci.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan: (1) Syarat-syarat
yang harus dipenuhi untuk ndepatkah bunting ke ghumah pengantin lanang
menurut hukum adat Suku Besemah Padang Guci. (2) Akibat hukum apabila dari
pihak pengantin laki-laki tidak membawa syarat-syarat untuk ndepatkah bunting
yang telah ditetapkan oleh hukum adat Suku Besemah Padang Guci. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan yuridis
sosiologis bertujuan untuk menggambarkan tentang keadaan hukum yang berlaku
di tempat tertentu dan pada saat tertentu yang terjadi di dalam masyarakat adat
tertentu. Dari penelitian ini didapatkan hasil yaitu, (1) Proses ndepatkah
bunting/menjemput pengantin perempuan mempunyai makna simbol dan nilai
budaya. Ada dua macam syarat yang berbeda tergantung waktu penjemputannya
untuk ndepatkah bunting menurut hukum adat Suku Besemah Padang Guci.
Pertama netak aghi malam dan resepsi berjarak. Proses penjemputan perkawinan
dilaksanakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma adat yang
berlaku. (2) Akibat hukum dari adat Suku Besemah Padang Guci, jika keluarga
pengantin laki-laki tidak membawa persyaratan maka keluarga pengantin
perempuan tidak memperbolehkan mempelai wanita untuk ikut serta ke rumah
mempelai pria atau pengantin laki-laki tidak bisa membawa isterinya, akibat
hukum yang akan diberikan diputuskan oleh Pengentue penanti dan keluarga,
bertujuan untuk menjaga kepatuhan terhadap norma adat masyarakat dan
meningkatkan ketertiban sosial.
Kata Kunci: Perkawinan, Padang Guci, ndepatkah bunting.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 03 Oct 2025 03:41 |
Last Modified: | 03 Oct 2025 03:41 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/27286 |