PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN AMPAS TEBU DAN ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemurnian minyak
jelantah menggunakan tiga jenis adsorben alami, yaitu ampas tebu, arang aktif
tempurung kelapa, serta kombinasi keduanya, dengan variasi waktu kontak 80,
100, dan 120 menit. Proses pemurnian dilakukan melalui metode adsorpsi untuk
mengurangi kandungan senyawa degradasi seperti asam lemak bebas, kadar air,
dan pigmen penyebab kekeruhan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji
kejernihan melalui spektrofotometri UV-Vis menunjukkan penurunan absorbansi
tertinggi sebesar 55,69% pada penggunaan kombinasi adsorben selama 100 menit,
menandakan efektivitas penyerapan senyawa pewarna. Kadar asam lemak bebas
kombinasi adsorben memberikan hasil paling optimal dalam menurunkan kadar
asam lemak bebas hingga 76,21% pada waktu kontak 120 menit, meskipun kadar
akhir masih belum memenuhi standar SNI (<0,3%). Namun, uji pH menunjukkan
tidak ada perubahan signifikan sebelum dan sesudah pemurnian, dengan pH tetap
pada nilai 5. Uji kadar air menunjukkan bahwa ampas tebu paling efektif dengan
kadar air terendah (0,04%) pada waktu kontak 120 menit, memenuhi batas
maksimal kadar air sesuai SNI. Secara keseluruhan, ampas tebu menunjukkan
performa paling konsisten dalam menurunkan kadar air, sementara kombinasi
adsorben paling efektif dalam menurunkan kadar asam lemak bebas. Lamanya
waktu kontak secara umum berpengaruh positif terhadap efektivitas pemurnian,
meskipun tidak selalu linier. Penelitian ini menunjukkan potensi besar
penggunaan limbah ampas tebu dan arang aktif tempurung kelapa sebagai
adsorben alternatif dalam pengolahan minyak jelantah secara ramah lingkungan.
Kata Kunci : Minyak jelantah, adsorpsi, ampas tebu, arang aktif, waktu konta