ELEKTRODEPOSISI TEMBAGA DENGAN LARUTAN ELEKTROLIT MENGANDUNG EKSTRAK AIR DAGING DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) SEBAGAI ADITIF ALAMI

Elektrodeposisi merupakan metode pelapisan logam menggunakan arus listrik
searah untuk membentuk lapisan tembaga pada permukaan substrat. Penelitian ini
menggunakan ekstrak air daging daun lidah buaya (Aloe vera) sebagai aditif alami
dalam larutan elektrolit untuk meningkatkan kualitas hasil pelapisan. Variasi yang
digunakan meliputi kuat arus (0,2; 0,3; dan 0,4 A), waktu pelapisan (1, 3, dan 5
menit), serta volume aditif (3, 9, dan 15 mL). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan aditif alami memengaruhi morfologi dan massa lapisan
tembaga yang dihasilkan. Lapisan yang diperoleh tampak lebih halus dan merata
dibandingkan tanpa aditif. Massa lapisan tertinggi sebesar 0,04833 g diperoleh
pada kondisi tanpa aditif (0,4 A, 5 menit). Analisis statistik menggunakan Three�Way ANOVA menunjukkan bahwa interaksi antara kuat arus, waktu, dan volume
aditif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil elektrodeposisi.
Dibandingkan dengan aditif sintetis PEG, aditif alami menghasilkan morfologi
permukaan yang sebanding, meskipun efisiensi massa bervariasi tergantung
perlakuan. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya berpotensi
digunakan sebagai aditif alami ramah lingkungan untuk meningkatkan hasil
elektrodeposisi tembaga.
Kata kunci: Elektrodeposisi, Tembaga, Aditif Alami, Three-Way ANOVA