PENGARUH APLIKASI KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP N-TOTAL, SERAPAN N, DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) DI ULTISOL

Ultisol merupakan jenis tanah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan
sebagai lahan pertanian karena luasannya namun memiliki beberapa permasalahan
seperti ketersediaan hara N, P, K yang rendah, pH rendah, C-Organik rendah sedangkan
Al dan Fe tinggi. Tanaman jagung manis juga merupakan tanaman yang responsif
terhadap ketersediaan hara terlebih pada saat fase vegetatif, apabila kebutuhan tanaman
terhadap hara tidak tercukupi maka produktivitas tanaman jagung dapat menurun. Salah
satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung manis di Ultisol adalah
dengan cara pembudidayaan jagung manis secara organik menggunakan pupuk kompos
jerami padi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis kompos jerami padi terbaik
terhadap N-total, serapan N, dan hasil tanaman jagung manis (Zea Mays Saccharata) di
Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karang Anyar II, Kecamatan Argamakmur,
Bengkulu Utara pada bulan Juni- September 2023. Analisis tanah dilakukan di
Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan
percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAKL dengan 6 dosis perlakuan
yaitu K0
= 0 ton ha−1
, K1
= 5 ton ha−1
, K2
= 10 ton ha−1
, K3
= 15 ton ha−1
, K4
= 20 ton
ha−1
, K5
= 25 ton ha−1
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis kompos jerami padi
sebanyak 20 ton ha−1 merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan N-total dan serapan
N karena dapat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai N-total dan serapan N,
sedangkan dosis kompos jerami padi terbaik untuk meningkatkan komponen hasil
tanaman jagung manis adalah sebesar 10 ton ha−1 karena mampu memberikan pengaruh
nyata terhadap komponen hasil berupa bobot tongkol dan panjang tongkol jagung
manis.
Kata Kunci : Jagung Manis, Kompos Jerami Padi, Nitrogen, Ultisol
(Program Studi Ilmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)