KERAGAMAN MORFOLOGI BUAH DAN BIJI KEPAYANG (Pangium edule Reinw.) PADA EMPAT PROVENAN DI KABUPATEN EMPAT LAWANG

Kepayang merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk dalam suku Achariaceae,
dimana semua bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan. Buah kepahyang dapat diolah menjadi
bahan makanan seperti; makanan ringan, minyak goreng, bumbu penyedap dan manfaat lain
seperti obat obatan, antiseptik dan pengawet makanan. Kepayang juga menghasilkan salah
satu produk HHBK yang diakui dalam peraturan kehutanan yaitu minyak kepayang. Namun
demikian potensi kemungkinan pengembangan kepayang ini belum banyak di kaji.
Kepayang tersebar hampir di seluruh kawasan Indonesia, salah satunya banyak dijumpai di
Kabupaten Empat Lawang.
Kabupaten Empat Lawang merupakan salah satu kabupaten yang berada dibagian
barat Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis berada diantara 3 25' - 4 15' Lintang
Selatan dan 102 37'-103 45' Bujur Timur. Sebagian besar wilayah Kabupaten Empat Lawang
berada di kawasan rangkaian Pegunungan Bukit Barisan Selatan, secara topografi memiliki
bentuk muka tanah yang bergelombang dan berbukit, dengan ketinggian yang bervariasi
mulai dari 50 mdpl sampai 2500 dpl. Sebaran alami pohon kepayang di kawasan memiliki
keragaman lingkungan yang sangat besar ini memungkinkan membentuk morfologi buah
dan biji kepayang yang juga beragam. Disisi lain keragaman morfologi juga mungkin terjadi
karena memang sifat sifat genetik dari jenis yang ada, atau hasil adaptasinya terhadap
lingkungan yang sudah terinteralisasi (membentuk ras tertentu).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Keragaman Karakter Morfologi dan
Prakiraan Heritabilitas Buah dan Biji Kepayang pada Empat Kecamatan di Kabupaten
Empat Lawang, terutama terkait dengan morfometrik buah dan biji. Penelitian dilaksanakan
selama 8 bulan mulai Desember 2022 sampai Juli 2023. Sampel diambil secara sengaja dari
empat provenan (Ulu Musi, Talang Padang, Tebing Tinggi Dan Saling) di Kabupaten Empat
Lawang. Pada masing masing provenan dipilih lima pohon dewasa, sehat, berdekatan dan
sedang berbuah. Pada masing masing pohon diambil 10 buah secara acak dan masing masing
buah dihitung banyaknya biji dan diambil sebanyak 1/2 n + 1 biji dari masing masing buah
untuk pengamatan morfologi biji, endosperma dan embrio serta dilakukan perhitungan
perkiraan heritabilitas kepayang (Pangium edule Reinw.).
Pengukuran dilakukan untuk variabel variabel: buah (berat basah, panjang dan
diameter, volume, tebal kulit, jumlah biji); biji (panjang, diameter, berat basah, volume, berat
kering, berat basah dan berat kering kulit biji); endosperma (panjang, diameter, berat basah
dan berat kering); dan embrio (panjang, berat basah dan kering).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Karakter morfometrik buah, biji,
endosperma dan embrio Kepayang di empat provenan di Kabupaten Empat Lawang
menunjukkan keragaman yang berbeda beda. Hasil perhitungan koefisien keragaman
menunjukkan bahwa keragaman pada tingkat sedang sampai tinggi nampak pada variabel;
berat basah dan tebal kulit buah; berat kering, volume, dan berat kulit bij; berat basah dan
kering endosperma; dan berat basah dan kering embrio, Sedangkan karakter yang lain relatif
rendah dan 2. Karakter karakter berat basah, tebal kulit dan jumlah biji pada buah; berat biji
dan berat kulit biji; berat, panjang dan diameter endosperma; serta berat kering dan panjang
embrio menunjukkan nilai heritabilitas tinggi sehingga variabel ini berpontensi untuk untuk
ditingkatkan kualitasnya melalui kegiatan pemuliaan.
(Program Studi Kehutanan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)