RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT YANG DIBERI TRICHOMPOS JERAMI PADI PADA ULTISOL

Tingginya alih fungsi lahan pada dataran tinggi menyebabkan luas panen tanaman
cabai rawit menjadi semakin menurun setiap tahunnya. Penggunaan lahan-lahan marginal
merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman cabai rawit. Lahan
marginal yang dapat digunakan salah satunya adalah Ultisol. Namun rendahnya kandungan
hara pada tanah ultisol menyebabkan perlunya pemberian hara agar tingkat kesuburan tanah
meningkat. Salah satunya yaitu dengan pemberian pupuk organik berupa trichompos jerami
padi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimum pemberian trichompos
jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada ultisol. Penelitian ini
dilaksanakan pada September 2023 sampai dengan Februari 2024 bertempat di Zona
Pertanian Terpadu, Medan Baru, Kota Bengkulu pada ketinggian ± 10 mdpl (meter di atas
permukaan laut). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan satu faktor yang terdiri dari 5 taraf yaitu: 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha dan
20 ton/ha.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan pemberian trichompos
jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit pada ultisol. Belum
didapatkan dosis optimum trichompos jerami padi guna mendukung pertumbuhan dan hasil
tanaman cabai rawit sesuai dengan deskripsi varietas. Namun, perlakuan 20 ton/ha
memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman, kehijauan daun, diameter batang,
panjang buah, diameter buah, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat buah per
bedengan dan berat buah pertanaman.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu).