UJI FORMULA NUTRISI HIDROPONIK PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.)

Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan jenis sayur dari keluarga Cruciferae yang
dapat dikonsumsi serta mempunyai kandugan nilai gizi tinggi. Pertanian merupakan
sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat Indonesia, namun banyak lahan pertanian
yang tidak dimanfaatkan dengan baik dan kebutuhan masyarakat akan hasil pertanian
semakin meningkat, cara mengatasi hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
adalah pertanian dengan sistem hidroponik. Keberhasilan sistem budidaya hidroponik
tergantung pada nutrisi AB-Mix. Nutrisi AB-Mix ini tidak ekonomis untuk skala besar dan
harus dicari alternatif nutrisi yang lebih ekonomis yaitu NPK dan POC untuk
menggantikan AB-Mix.
Percobaan rumah kaca telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2024
di Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, untuk mempelajari
pengaruh formula hara terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Percobaan menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 3 kali ulangan. Formula yang diuji adalah P1: AB-Mix 5
mL/L, P2: 1 g/L NPK + 5 mL/L Pupuk Organik Cair (POC), P3: 1 g/L NPK + 10 mL/L
Pupuk Organik Cair (POC), P4: 1 g/L NPK + 15 ml/L Pupuk Organik Cair (POC), P5: 1,5
g/L NPK + 5 mL/L Pupuk Organik Cair (POC), P6: 1,5 g/L NPK + 10 mL/L Pupuk
Organik Cair (POC), P7: 1,5 g/L NPK + 15 mL/L Pupuk Organik Cair (POC). Variabel
yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, kehijauan daun, berat segar
tanaman, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar akar, dan berat kering akar.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians (ANOVA, α = 5%), diikuti
dengan pemisahan rata-rata menggunakan Uji Rentang Berganda Duncan (DMRT, α =
5%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap semua
variabel yang diukur. perlakuan P5 = NPK 1,5 g/l + POC 5 ml/l mendapatkan nilai
tertinggi di setiap variabel pengamatan kecuali jumlah daun. perlakuan NPK 1,5 g/l +
POC 5 ml/l dapat menggantikan pupuk AB-Mix.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024).