PENGARUH JUMLAH CABANG DAN TINGGI PANGKAS CABANG MURBEI (Morus nigraL.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH PADA PEMBUNGAAN MUSIM KE 2 (DUA)

Murbei tersebar luas di seluruh dunia dan umum-nya dikenal pada sektor pesutraan.
Padahal di beberapa negara, buah murbei di konsumsi sebagai makanan dan obat
tradisional karena relevansi farmakologis-nya. Sebab itu penelitian murbei dengan tujuan
produksi buah sangat minim. Murbei merupakan tanaman perdu sehingga pemangkasan
biasanya dapat mempengaruhi pertumbuhan. Sifat tersebut menjadi dasar pemberian
perlakuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh tinggi pangkas dan
jumlah cabang ditinggalkan terhadap pertumbuhan dan hasil buah murbei.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 - Januari 2024 di lahan murbei
hitam, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor
pertama yaitu tinggi cabang murbei hitam yaitu P1 = Tinggi cabang 60 cm dan P2 =
Tinggi cabang 120 cm dan faktor kedua adalah jumlah cabang ditinggalkan yaitu K1 =
Menyisakan 2 cabang, K2 = Menyisakan 3 cabang, dan K3 = Menyisakan 4 cabang. Hasil
pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji
BNT pada taraf 5% jika hasil ANOVA berpengaruh nyata.
Kombinasi perlakuan tinggi pangkas dan jumlah cabang yang disisakan tidak
menunjukkan adanya interaksi yang nyata. Perlakuan tinggi pangkas 120 cm (P2) dan
menyisakan 4 cabang (K3) menunjukkan pertumbuhan dan hasil buah terbaik dengan
indikator jumlah cabang (193,5 cabang), panjang cabang (65,61 cm), jumlah daun (1.2645
helai), luas daun (47,07 cm2
), total luas daun (60.864,36 cm2
), jumlah buah pertanaman
(2.254 buah), bobot buah segar per tanaman (1.564 gram), bobot buah rata-rata 1 kali
panen (640,42 gram), panjang buah (2,60 cm), dan diameter buah (1,05 cm) terbaik
dibandingkan perlakuan lain nya.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)