ANALISA CRITICAL CLEARING TIME (CCT) DENGAN RUNGE�KUTTA ORDE 4 MENGGUNAKAN HILANGNYA SINKRONISASI AKIBAT GANGGUAN TRANSIEN PADA SISTEM KELISTRIKAN BENGKULU

Suatu sistem tenaga listrik dikategorikan baik apabila mampu melayani beban
secara kontinyu, menjaga tegangan dan frekuensi agar konstan, serta fluktuasi
tegangan dan frekuensi harus berada pada batas toleransi. Selain ketersediaan
pembangkitan yang cukup, kondisi transien suatu sistem tenaga juga harus
diperhitungkan jika terjadi gangguan, akan mengganggu operasi normal ataukah
tidak. Untuk itu, stabilitas suatu sistem tenaga listrik harus terus dijaga. Untuk itu
diperlukan analisa terhadap stabilitas transien. Analisa stabilitas transien pada
sistem tenaga listrik erat kaitannya dengan nilai critical clearing time (CCT).
Nilai CCT dapat digunakan untuk menentukan setting waktu trip pada rele
proteksi. Dalam penelitian ini, perhitungan nilai CCT dilakukan dengan
menyimulasikan metode Runge-Kutta Orde 4 dengan bantuan software Matlab
pada sistem kelistrikan Bengkulu yang telah dikonversikan ke sistem One
Machine Infinite Bus (OMIB). Gangguan yang disimulasikan adalah hubung
singkat tiga fasa ketanah pada tiga lokasi gangguan berbeda yaitu titik A dari GI
Pekalongan ke GI Sukamerindu, titik B dari GI Pulau Baai ke GI Pekalongan, dan
titik C dari GI Tess ke GI Pekalongan. Dan didapatkan bahwa nilai CCT pada titik
A bernilai 0.2028 detik, titik B 0.1925 detik, dan titik C 0.3770 detik. Dan setelah
dihitung selisih perhitungan nilai CCT pada titik A memiliki persentase tertinggi
sebesar 5.67%.
Kata Kunci : Runge-Kutta Orde 4, Stabilitas Transien Bengkulu, Critical
Clearing Time, Sistem Kelistrikan Bengkulu, Sistem OMIB.