KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI KERAGAMAN MORFOLOGI PLASMA NUTFAH JENGKOL (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) DI KABUPATEN SELUMA

Tanaman jengkol yang banyak ditemui di Kabupaten Seluma selama ini tidak dibudidayakan
secara optimal dan tumbuh secara liar. Tanaman ini yang digunakan oleh masyarakat Indonesia
sebagaisayuran dan obat tradisional. Kajian dan penelitian mengenai identifikasi dan karakterisasi
tanaman jengkol Kabupaten Seluma masih sangat sedikit. Hasil karakterisasi dan identifikasi
tanaman jengkol dapat digunakan sebagai informasi keunggulan aksesi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memperoleh kekerabatan plasma nutfah tanaman jengkol di Kabupaten Seluma.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari hingga Juni 2024. Pada bulan Januari – Maret
dilakukan observasi lapangan dan dilaksanakan di Kabupaten Seluma yang terdiri dari 14
Kecamatan. Bulan Maret - Juni dilakukan penanaman tanaman jengkol yang didapat dari hasil
observasi di Rumah Kawat Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unib. Rancangan
penelitian menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif menggunakan buku morfologi
tumbuhan dan deskriptor durian. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling.
Karakter yang tidak didapatkan dilapangan diatasi dengan cara mengambil buah jengkol yang
telah masak fisiologis kemudian ditanam menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu
faktor. Perlakuan terdiri atas 14 aksesi jengkol dan diulang sebanyak 3 kali. Setiap perlakuan
dalam ulangan terdiri dari 3 tanaman sehingga terdapat 126 tanaman. Data dari hasil pengamatan
karakter kuantitatif penanaman dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) menggunakan uji F
taraf 5%. Data yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Sampel
tanaman jengkol yang diperoleh dari lapangan diolah dengan program perhitungan statistik
UPGMA dalam NTSYSpc versi 2.11a.
Hasil penelitian menunjukkan Karakter kualitatif yang paling beragam terdapat pada bangun
daun (jorong dan memanjang), pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul dan membulat), arah
tumbuh cabang (tegak dan mendatar), bentuk tajuk/kanopi (pyramidal, oblong, spherical, semicicular, elliptical, irregular sedangkan pada kuantitatif semua karakternya beragam. Analisis
kemiripan dari 42 aksesi tanaman jengkol pada karakter kualitatif dan kuantitatif memiliki kisaran
74% sampai 91% yang membentuk 2 kelompok besar. Kelompok I memiliki 39 aksesi dan
kelompok II memiliki 3 aksesi. Variabel yang menyebabkan perbedaan antar kelompok I dan II
yaitu adanya keragaman bangun daun, pangkal daun, bentuk kanopi/tajuk, jumlah buah pertandan,
berat buah pertandan, lebar biji, lebar kulit buah, ketebalan buah, ketebalan kulit buah, berat 1 biji,
ketebalan biji buah, waktu muncul radikula, panjang radikula, waktu muncul epikotil, tinggi
tanaman, dan luas daun. Aksesi J6.2 dan J12.2, J9.1 dan J9.2 memiliki koefisien kemiripan 91%
diduga memiliki genetik yang sama. Daun jengkol aksesi J5, J6, J8 dan J10 mempunyai luas daun
terlebar.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024).