Ali, Chaidir and Merakati, Handajaningsih and Marwanto, Marwanto (2024) REDUKSI UREA DENGAN PUPUK LEPAS LAMBAT BERMATERIAL ADSORBEN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY DI TANAH SALIN BERPASIR. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
RIKY SETIAWAN SKRIPSI halaman fix (Autosaved) (1),,,-1 - riky setiawan.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Peningkatan produksi tanaman nasional kini terfokus pada lahan marginal, seperti
lahan salin berpasir di pesisir, akibat menyusutnya lahan subur. Lahan pesisir berpasir di
Indonesia, termasuk Bengkulu dengan panjang pantai 534 km, memiliki kesuburan tanah
rendah, retensi air yang buruk, dan salinitas tinggi, yang menyebabkan pencucian nitrogen
dari pupuk konvensional. Sekitar 70% urea bisa hilang melalui limpasan permukaan dan
penguapan, menyebabkan nutrisi tidak terserap optimal oleh tanaman dan berdampak
negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk Slow Release Fertilizer (SRF) berbahan
biochar (BC) dan hidroksiapatit (HAp) diharapkan dapat mengatasi masalah ini dengan
melepaskan nutrisi secara bertahap dan mengurangi pencucian.
Penelitian dilakukan di rumah plastik dengan polybag dari November hingga
Desember 2023 di Kelurahan Pematang Gubernur, Bengkulu. Rancangan penelitian adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan kombinasi urea dan SRF
terenkapsulasi HAp dan BC, melibatkan 35 unit percobaan dan total 70 polybag. Tahapan
penelitian termasuk persiapan media tanam, penyemaian, pembuatan urea terenkapsulasi,
pemupukan, pemindahan bibit, serta pemeliharaan tanaman, dengan panen dilakukan pada
umur 23 HST dan pengukuran variabel utama serta analisis tanah awal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk SRF-HAp dan SRF-BC berpengaruh
signifikan pada pertumbuhan tanaman, dengan SRF-BC memberikan hasil terbaik pada
variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, dan bobot kering pelepah.
SRF-HAp dan urea konvensional tidak memberikan perbedaan signifikan pada bobot segar
dan kering batang. Meskipun SRF meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara, biochar
aktif menunjukkan kapasitas adsorpsi yang lebih baik daripada hidroksiapatit dalam
pelepasan nutrisi terkontrol. SRF-BC lebih efektif dalam mengurangi dosis urea tanpa
mengurangi hasil tanaman, dan penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengevaluasi
manfaat jangka panjangnya pada berbagai tanaman dan kondisi tanah.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu 2024).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 07 Oct 2025 01:23 |
Last Modified: | 07 Oct 2025 01:23 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/27710 |