PENYELESAIAN WANPRESTASI PERJANJIAN UTANG PIUTANG ANTARA PETANI KOPI DENGAN TAUKE DI DESA BABAKAN BARU KECAMATAN BERMANI ULU RAYA

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis permasalahan Petani
kopi yang tidak melaksanakan kewajiban pengembalian utang kepada Tauke serta
untuk mengkaji penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian utang piutang yagn
dilaksanakan secara lisan antara Petani kopi dan Tauke di Desa Babakan Baru,
Kecamatan Bermani Ulu Raya. Penelitian ini menggunakan metode hukum
empiris dengan data primer dan sekunder yang telah melalui proses editing dan
dianalisis secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanprestasi
terjadi karena beberapa faktor: kesengajaan, seperti menjual hasil panen kepada
pembeli lain untuk memperoleh keuntungan lebih tinggi, menunda penjualan
akibat penurunan harga kopi, atau mendahulukan pembayaran utang kepada bank;
kelalaian, yang disebabkan kebutuhan rumah tangga mendesak dan biaya sekolah
anak; serta keadaan memaksa, seperti curah hujan tinggi dan pencurian hasil kopi
oleh pihak tidak dikenal.Penyelesaian wanprestasi dilakukan terutama melalui
negosiasi, yang dipilih karena fleksibilitasnya dan kemampuannya menjaga
hubungan baik antar pihak. Negosiasi menghasilkan restrukturisasi utang berupa
penjadwalan ulang, pembayaran bertahap, pengurangan nilai utang, bahkan
penghapusan utang. Temuan ini membuktikan bahwa negosiasi menjadi alternatif
efektif dalam penyelesaian wanprestasi Petani kopi, sekaligus menjaga
keberlanjutan usaha dan keharmonisan sosial di Desa Babakan Baru, Kecamatan
Bermani Ulu Raya.
Kata kunci: Wanprestasi, Utang Piutang, Penyelesaian Wanprestasi, Petani kopi,
Tauke.