Sitorus, Yansen and Uswatun, Nurjanah and Eko, Suprijono (2024) PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L). Merril) PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENGENDALIAN GULMA. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Skripsi full YANSEN SITORUS cetak 000 - Yansen Sitorus.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Kedelai Edamame (Glycine max L. Merill) merupakan salah satu jenis tanaman
hortikultura yang dapat tumbuh di daerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan interaksi jarak tanam dan frekuensi pengendalian gulma terhadap
pertumbuhan dan hasil kedelai edamame, menentukan jarak tanam yang tepat terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame, menentukan frekuensi pengendalian
gulma yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai Oktober 2021 di
Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor dan tiga
ulangan. Faktor pertama adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf yaitu : J1 = 20 cm x
12,5 cm, J2 = 20 cm x 25 cm dan J3 = 20 cm x 37,5 cm. Faktor kedua yaitu frekuensi
pengendalian gulma yang terdiri dari empat taraf yaitu T1 = Bersih gulma (gulma
dikendalikan seminggu sekali), T2 = Disiang 15 HST, T3 = Disiang 15 HST dan 30 HST
dan T4 = Disiang 15 HST, 30 HST , dan 45 HST.
Hasil penelitian menunjukkan tidak diperoleh interaksi antara jarak tanam dengan
frekuensi pengendalian gulma dalam menekan laju pertumbuhan gulma serta
meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame. Tidak didapatkan jarak tanam dan
frekuensi penyiangan gulma yang tepat dalam menekan populasi gulma, namun jarak 20
cm x 12,5 cm (J1) dan penyiangan 1 kali seminggu (T1) memberikan hasil terbaik dalam
menekan populasi gulma dari semua perlakuan. Selain itu pada variabel hasil, jarak tanam
J1 (20 cm x 12,5 cm) berpengaruh terhadap tinggi tanaman dengan nilai tertinggi 35,38
cm, berat polong bernas perpetak 625,20. Frekuensi pengendalian gulma penyiangan 1 kali
seminggu (T1), menghasilkan tinggi tanaman tertinggi (33,45 cm), dan variabel hasil lebih
baik pada frekuensi penyiangan satu kali seminggu (T1) menghasilkan berat polong bernas
perpetak dan berat kering tajuk tertinggi.
(Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu, 2024)
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 07 Oct 2025 02:15 |
Last Modified: | 07 Oct 2025 02:15 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/27753 |